Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menguak Makna Filosofis Kuliner Jawa

10 April 2018   12:10 Diperbarui: 10 April 2018   20:33 3776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

http://blog.lezatacademy.com/manfaat-kolak-bagi-kesehatan-tubuh/
http://blog.lezatacademy.com/manfaat-kolak-bagi-kesehatan-tubuh/
Kolak terbuat dari berbagai jenis umbi-umbian, yakni: ketela rambat dan singkong. Umbi-umbian tersebut sering disebut pala kapendhem. Dari sini dapat dimaknai bahwa kolak mengajarkan bahwa setiap manusia kelak bakal dikubur sesudah kematiannya. Karenanya sebelum kematian itu tiba, hendaklah manusia melakukan kebajikan.

Pada umumnya, terdapat santan di dalam kolak. Santan yang dalam bahasa Jawanya disebut santen itu mengandung pengertian sing salah nyuwun pangapunten(yang bersalah harus meminta maaf). Baik kepada orang yang lebih tua maupun kepada yang lebih muda. Demikian pula, kepada Tuhan yang telah menciptakannya.

Jenang Sungsum

http://zatymuslim.blogspot.co.id/2017/09/bubur-sum-sum-di-hati.html
http://zatymuslim.blogspot.co.id/2017/09/bubur-sum-sum-di-hati.html
Jenang sungsum terbuat dari beras putih yang dicampur ketan dan sedikit ditaburi gula merah di atasnya. Selain warnanya yang putih bersih, jenang sungsum melambangkan kebersihan hati dan kesejahteraan. Jenang yang sering disuguhkan saat acara pernikahan ini dipercaya dapat mendatangkan kesehatan, berkah, dan kekuatan bagi pelaksana maupun panitia hajatan.

-Sri Wintala Achmad-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun