Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Langkah Taktis Menulis Novel dan Menerbitkannya

27 Maret 2018   17:11 Diperbarui: 27 Maret 2018   18:06 2211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.merdeka.com/teknologi/orang-yang-mengetik-dengan-cepat-justru-tidak-hafal-keyboard.html

LAIN dengan artikel, resensi, puisi, dan cerpen; novel pun dapat dikirimkan ke media massa (koran) dalam bentuk cerita bersambung. Bila dibandingkan dengan genre sastra lain semisal puisi dan cerpen, nasib novel lebih mujur. Karena novel yang menarik akan memiliki peluang besar untuk dimuat di media cetak atau diterbitkan oleh penerbit. Hal ini dikarenakan, novel banyak digemari oleh masyarakat pembaca baik dari kalangan remaja maupun orang tua. Baik dari kalangan pria maupun wanita.

Berdasarkan pandangan di muka, maka penulis novel (novelis) profesional akan lebih banyak mendapatkan penghasilan (honorarium) ketimbang seorang penyair atau cerpenis. Hal inilah yang memicu lahirnya para novelis muda, dimana kemudian namanya akan lebih dikenal di dunia penerbitan ketimbang di dunia media massa yang lebih memprioritaskan karya cerpen dan puisi yang merupakan gubahan para cerpenis dan penyair.

Karena novel merupakan karya yang lebih menjanjikan masa depan ekonomi bagi penulisnya, maka banyak orang ingin belajar menulis novel. Banyak penyair dan cerpenis bekerja rangkap sebagai novelis. Berangkat dari persepsi ini, maka panduan menulis novel adalah sangat penting bagi orang-orang yang ingin menekuni bida penulisan novel. Namun sebelum memberikan panduan tentang bagaimana menulis novel, terlebih dahulu kita tilik sejenak tentang pengertian novel yang bersumber dari para ahli sastra.

Pengertian dan Ciri-Ciri Novel       

SECARA harfiah, istilah novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti 'kisah' atau 'sepotong berita'. Namun menurut Abram, novella memiliki arti 'barang baru yang kecil'. Selain mengacu pada kata novella, pendapat Abram tersebut tampaknya mengacu pada kata novellus (Bahasa Latin) yang berarti 'baru'. Dikatakan baru, karena dibanding dengan jenis karya sastra lain, novel baru muncul di kemudian.

Lain pendapat Abram, lain pula dengan pendapat yang bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut KBBI, novel merupakan karangan prosa yang panjang, yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak serta sifat setiap pelaku. Berdasarkan pendapat tersebut, maka novel dapat diartikan sebagai bentuk karya sastra fiksi yang menyajikan cerita mengenai kehidupan para tokoh secara detail dan imajinatif.

Di samping pengertian, novel yang merupakan salah satu genre sastra tersebut memiliki ciri-cirinya. Hal inilah yang membedakan antara novel dengan puisi dan cerpen. Adapun ciri-ciri novel dapat disebutkan sebagai berikut:

  1. Cerita dalam novel adalah panjang, karena ditulis ratusan halaman. Sebab itu, novel tidak habis dibaca dalam sekali duduk.
  2. Novel mengemukakan secara bebas, lebih banyak, lebih rinci, dan lebih melibatkan banyak permasalahan yang kompleks.

Cara Menulis Novel

BAGI seorang calon novelis akan merasa kesulitan di dalam memulai menulis sebuah karya novel, apabila tidak berani mencobanya. Sunggupun sudah berani mencoba namun tidak mengetahui caranya, calon novelis akan merasa kerepotan di dalam menggarap novel yang baik. Untuk itu, tips menulis novel yang baik bagi calon penulis adalah sangat diperlukan. Berikut langkah-langkah di dalam menulis novel yang dapat diterapkan oleh calon novelis:

Menentukan Jenis Novel

Langkah pertama yang harus diambil oleh calon novelis adalah menentukan jenis novel. Anda dapat memilih salah satu jenis novel, misal: novel teenlit yang lingkup pembacanya para remaja, novel (fiksi) sejarah yang lingkup pembacanya masyarakat pecinta sejarah, novel politik yang lingkup pembacanya dari kalangan praktisi dan pemerhati politik, novel idealis yang lingkup pembacanya dari kalangan sastra murni, dll.

Menentukan Tema

Proses penulisan novel selanjutnya adalah menentukan tema. Beberapa tema yang dapat dipilih, antara lain: cinta dan romantika remaja, sejarah, filsafat, wayang, sosial, politik, dll.

Membuat Sinopsis

Untuk memermudah di dalam penulisan novel, buatlah terlebih dahulu sinopsisnya. Karena sinopsis merupakan acuan dasar bagi novelis yang ingin bercerita kepada pembaca melalui karya novel.

Menentukan Tokoh dan Karakternya

Tentukan nama tokoh-tokoh dan karakternya. Pada tahapan ini, penulis juga menentukan status sosial, tingkat intelektual, usia, dan jenis kelamin dari tokoh-tokoh tersebut. Hal ini sangat penting di dalam membuat perbedaan bobot dialog antar tokoh dalam novel tersebut.

Dari Pengenalan, Konflik, Puncak, dan Solusi

Secara garis besar di dalam menulis novel, seorang penulis harus memasukkan keempat unsur, yakni: pengenalan, konflik, puncak, dan solusi. Di bagian awal, penulis harus memperkenalkan tokoh-tokohnya. Di bagian tengah, penulis harus menciptakan konflik antar tokoh yan semakin lama semakin memuncak dan rumit. Di baligan akhir, penulis harus menyelesaikan konflik tersebut secara cerdas.

Melukiskan Latar (Setting) 

Lukiskan latar (setting) di awal setiap bagian novel. Hal ini akan membantu pembaca di dalam berimajinasi terhadap peristiwa yang tengah terjadi di suatu tempat tertentu, seperti: ruang tamu, taman, tepi sungai, di atas bukit, pantai, pula terpencil, dsb.

Melukiskan Waktu

Lukiskan waktu, kapan suatu peristiwa itu terjadi. Di dalam melukiskan waktu seorang novelis dapat menyebur secara langsung, seperti: pagi, siang, senja, atau malam. Menyebut secara tidak langsung, seperti: matahari setinggi tombak (pagi hari), matahari di puncak ubun kepala (siang hari), matahari bersarang di balik bukit (senja hari), bintang-bintang berkedipan (malam hari).

Menjaga Alur Tetap Runtut

Agar pembaca setia mengikuti kisah yang Anda ceritakan lewat karya novel, jagalah alur cerita tetap runtut. Disamping itu, buatlah pembaca untuk selalu penasaran tentang kelanjutan dan akhir sebuah kisah yang Anda tuturkan lewat karya novel. Tanpa merasa penasaran terhadap kelanjutan dan akhir kisahnya, maka pembaca akan meletakkan novel di atas meja selama-lamanya. Tidak berminat membaca novel itu hingga tamat.

Menyesuaikan Bahasa dengan Tema

Gunakan bahasa yang sesuai dengan tema. Misal: novel populer. Novel jenis ini seharusnya ditulis dengan bahasa renyah dan tidak banyak memasukkan kata-kata simbolik atau kalimat-kalimat filosofis yang sangat pelik. Sebaliknya, novel idealis. Novel jenis ini seharusnya ditulis dengan bahasa sastrawi yang sarat dengan simbol, metafora, dan ungkapan-ungkapan filosofis. Mengingat novel ini akan dibaca dari kalangan masyaratkat kelas menengah dan masyarkat elite secara intelektual.

Menggunakan Tanda Petik

Gunakan tanda petik "..." pada setiap kalimat dialog, seperti: "Siapa namamu?"; "Tak aku sangka, kau seorang pecundang."; "Pergi!"; dl.

Mengakhiri Novel dengan Ending yang Memikat 

Novel yang baik adalah menarik di awal (bagian pengenalan), di tengah (bagian konflik dan puncaknya), dan di akhir (bagian solusi). Dengan demikian, ending sebuah novel harus diberi bobot kualitas yang sama. Bobot ending yang berkualitas dan memikat bukan memberikan solusi atas konflik secara langsung, melainkan secara tidak langsung. Hal ini dimaksudkan, agar pembaca dapat menarik kesimpulan sendiri atas solusi tersebut melalui daya imajinasi dan kontemplasinya.

Memberikan Judul yang Menarik

Berilah judul novel dengan semenarik mungkin. Judul yang menarik adalah singkat dan merangsang pembaca untuk membaca novel tersebut. Bila diibaratkan, judul serupa bagian eksterior sebuah rumah. Bila bagian eksteriornya sudah tidak menarik, maka orang akan jengah untuk memasuki ruang interior rumah itu. Pengertian lain, orang tidak akan tertarik membaca novel tersebut. Sekalipun merupakan hal kecil, namun peran judul sangat penting di dalam sebuah karya novel.

Novel yang Layak Diterbitkan

SEMUA novelis selalu berharap agar karyanya dapat diterbitkan oleh penerbit. Namun harapan itu sangat kecil, bila novel yang diciptakan dan dikirimkan ke penerbit tidak dapat diterbitkan karena unsur kualitasnya masih jauh dari standar. Karenanya selain berusaha untuk dapat menulis novel berstandar kualitatif tinggi dengan berdasarkan 10 cara di atas, hendaklah seorang novelis memiliki kiat tersendiri agar karyanya dapat menembus salah satu penerbit. Berikut adalah kiat jitu yang selayaknya dilakukan oleh novelis agar karyanya dapat diloloskan oleh penerbit:

Menyesuaikan Selera Pasar

Biasanya kebanyakan novelis selalu menyesuaikan selera pasar. Sebagai misal, manakala novel teenlit sedang menguasai pasar buku, banyak novelis beramai-ramai mencipta novel teenlit. Dengan harapan novel yang diciptakan itu dapat diterbitkan oleh penerbit.

Langkah untuk selalu menyesuaikan selera pasar tidak salah, namun juga tidak bisa dikatakan benar. Mengingat banyak karya novel yang tidak dikehendaki pasar, tiba-tiba menciptakan pasarnya sendiri hingga mengalami ke-booming-annya. Karena itu, seorang novelis tidak ada salahnya untuk mengimkan karyanya yang berpeluang dapat menciptakan pasarnya sendiri dari penerbit satu ke penerbit lainnya. Pengertian lain, seorang novelis harus berani mengirim karya itu ke penerbit lain sesudah ditolak oleh penerbit sebelumnya. Hingga karya itu berhasil diterbitkan oleh penerbit yang dengan jeli dapat menangkap 'X Market Factor', yang tidak ditangkap oleh penerbit lain.

Mengikuti aturan penerbit 

Sekalipun naskah novel yang dikirim ke penerbit memenuhi standar kualitatif dan memenuhi selera pasar, namun kalau melanggar aturan yang ditetapkan penerbit, maka peluang untuk diterbitkannya sangat kecil. Karenanya sebelum mengirim novel, baca dulu aturan-aturan yang ditetapkan oleh penerbit. Aturan-aturan tersebut mencakup: jumlah minimal halaman, kata, atau karakter naskah; spasi; format penyimpanan naskah; dll.

Menyertakan Sinopsis dan Keunggulan Karya

Lampirkan pengiriman novel Anda dengan sinopsis dan keunggulan karya. Tulislah sinopsis novel dengan baik serta keunggulan karya yang memiliki prospek penjualan (selling point). Karena hal ini yang akan menjadi pertimbangan bagi penerbit di dalam menentukan apakah karya Anda diterbitkan atau tidak.

Naskah Novel Ditulis dengan Rapi

Tulislah novel yang akan dikirim dengan rapi. Disamping itu, naskah tersebut sudah Anda edit dan koreksi aksara dan tanda bacanya berulang kali. Sekalipun tidak esensial, penulisan naskah yang rapi dan sudah terhindar dari salah cetak aksara dalam kata dan tanda baca akan membuat editor penerbit suka membaca dengan cermat atas naskah tersebut. Sebelum editor memutuskan apakah naskah Anda layak atau tidak diterbitkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun