Lukiskan waktu, kapan suatu peristiwa itu terjadi. Di dalam melukiskan waktu seorang novelis dapat menyebur secara langsung, seperti: pagi, siang, senja, atau malam. Menyebut secara tidak langsung, seperti: matahari setinggi tombak (pagi hari), matahari di puncak ubun kepala (siang hari), matahari bersarang di balik bukit (senja hari), bintang-bintang berkedipan (malam hari).
Menjaga Alur Tetap Runtut
Agar pembaca setia mengikuti kisah yang Anda ceritakan lewat karya novel, jagalah alur cerita tetap runtut. Disamping itu, buatlah pembaca untuk selalu penasaran tentang kelanjutan dan akhir sebuah kisah yang Anda tuturkan lewat karya novel. Tanpa merasa penasaran terhadap kelanjutan dan akhir kisahnya, maka pembaca akan meletakkan novel di atas meja selama-lamanya. Tidak berminat membaca novel itu hingga tamat.
Menyesuaikan Bahasa dengan Tema
Gunakan bahasa yang sesuai dengan tema. Misal: novel populer. Novel jenis ini seharusnya ditulis dengan bahasa renyah dan tidak banyak memasukkan kata-kata simbolik atau kalimat-kalimat filosofis yang sangat pelik. Sebaliknya, novel idealis. Novel jenis ini seharusnya ditulis dengan bahasa sastrawi yang sarat dengan simbol, metafora, dan ungkapan-ungkapan filosofis. Mengingat novel ini akan dibaca dari kalangan masyaratkat kelas menengah dan masyarkat elite secara intelektual.
Menggunakan Tanda Petik
Gunakan tanda petik "..." pada setiap kalimat dialog, seperti: "Siapa namamu?"; "Tak aku sangka, kau seorang pecundang."; "Pergi!"; dl.
Mengakhiri Novel dengan Ending yang MemikatÂ
Novel yang baik adalah menarik di awal (bagian pengenalan), di tengah (bagian konflik dan puncaknya), dan di akhir (bagian solusi). Dengan demikian, ending sebuah novel harus diberi bobot kualitas yang sama. Bobot ending yang berkualitas dan memikat bukan memberikan solusi atas konflik secara langsung, melainkan secara tidak langsung. Hal ini dimaksudkan, agar pembaca dapat menarik kesimpulan sendiri atas solusi tersebut melalui daya imajinasi dan kontemplasinya.
Memberikan Judul yang Menarik
Berilah judul novel dengan semenarik mungkin. Judul yang menarik adalah singkat dan merangsang pembaca untuk membaca novel tersebut. Bila diibaratkan, judul serupa bagian eksterior sebuah rumah. Bila bagian eksteriornya sudah tidak menarik, maka orang akan jengah untuk memasuki ruang interior rumah itu. Pengertian lain, orang tidak akan tertarik membaca novel tersebut. Sekalipun merupakan hal kecil, namun peran judul sangat penting di dalam sebuah karya novel.