BANYAK orang bilang, "Belum ke Yogya kalau belum ke Malioboro." Dari sini, mereka  bisa dikatakan telah termakan mitos: "Yogya identik Malioboro". Suatu pusat perbelanjaan yang dekat dengan Istana Kesultanan Yogyakarta, Gedung Agung, Benteng Vredeburg, Pasar Beringharjo, Taman Budaya, Taman Pintar, Stasiun Tugu. Suatu pusat berbelanjaan dengan deretan toko-toko, supermarket, mall, dan pedagang kalilima. Di kawasan Malioboro pula terdapat hotel-hotel. Di mana para pengunjung dari luar kota atau luar negeri yang kemalaman bisa menginap di hotel dari kelas ekomoni sampai eksekutif.
Sejatinya anggapan banyak orang tentang "Yogya identik Malioboro" tidak benar. Namun bila Malioboro merupakan salah satu ikon Yogya adalah benar. Mengingat banyak tujuan wisata yang dianggap sebagai ikon Yogya. Beberapa tujuan wisata tersebut bukan hanya berada di Kota, melainkan pula di Sleman, Kulonprogo, Bantul, atau Gunungkidul. Tujuan wisata yang digunakan untuk berekreasi juga tidak harus berupa pusat perbelanjaan, pantai, perbukitan, petilasan, monumen, dan sebagainya; namun bisa berupa Alun-Alun Selatan Yogyakarta. Suatu lokasi wisata yang dikenal dengan Alkid (Alun-Alun Kidul).
Perkembangannya Alkid yang semula sebagai ruang publik untuk masyarakat setempat kemudian berubah menjadi lokasi wisata. Menurut hemat penulis, banyak wisatawan yang berkunjung di Alkid selantiasa melakukan salah satu dari tiga aktivitas rekreatif, yakni: menikmati kuliner, Masangin, dan naik odong-odong atau mobil kayuh full music.
Kuliner
Masangin
MASUK di tengah dua beringin kembar (ringin kurung) yang tumbuh berjajar dengan dedaunan merimbun tersebut dikenal dengan "Masangin". Persyaratan untuk memasuki celah dua beringin tersebut, kedua mata pelaku Masangin harus ditutup dengan selendang, sapu tangan, atau kain hitam yang bisa disewa seharga Rp 3.000.
Odong-Odong atau Mobil Kayuh Full MusicÂ
BAGI wisatawan yang membawa putra-putri untuk berekreasi di Alkid biasanya tidak melewatkan untuk memutari alun-alun dengan naik odong-odong atau mobil kayu full music. Kedua jenis kendaraan yang didesain menarik itu pula dihiasi lampu warna warni. Sehingga kalau malam hari, kedua jenis kendaraan yang mengelilingi alun-alun serupa pawai itu memberikan nuansa tersendiri.
[Sri Wintala Achmad]