Apabila proyek sosialisasi puisi pendek sejenis haiku di ruang publik dengan melibatkan para penyair atau masyarakat umum tersebut dapat direalisasikan, maka akan terangsanglah kesadaran publik untuk gemar membaca, mengapresiasi, dan mengontemplasikan nilai-nilai yang tersirat di balik karya puisi atau haiku.
Di samping itu, proyek sosialisasi puisi pendek atau haiku ruang publik sangat kontekstual dengan zamannya. Zaman di mana publik semakin tidak memiliki waktu luang untuk membaca. Karena sebagian waktunya semakin cenderung dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
Sekadar Catatan Akhir
Terlepas dari suka atau tidak suka, bahwa proyek mural dan street art sangat layak direalisasikan secara kontrinyu. Karena itu, tidak ada salahnya kalau proyek tersebut senantiasa melibatkan para kreator (seniman), masyarakat umum, lembaga-lembaga pemerintah dan swasta, sponsor dan pendana, serta media massa cetak dan elektronik.
Selain dilaksanakan secara kontinyu, proyek mural dan street art seyogianya dikembangkan hingga mencapai tingkat kualitatifnya. Sehingga kota Yogyakarta akan menjadi museum seni dan budaya yang memiliki prospek cerah di dalam mendongkrak pegembangan dunia pendidikan dan pariwisata. Lebih jauh diharapkan, proyek tersebut akan menjadi embrio lahirnya peradaban baru di lingkup kehidupan publik Yogyakarta khususnya dan pendatang kota Berhati Nyaman pada umumnya.
[Sri Wintala Achmad]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI