Bima yang bertubuh tinggi besar dengan suara besar menggelegar itu memiliki sifat pemberani, jujur, dan kokoh dalam pendirian. Sekalipun tidak memiliki IQ yang tinggi, namu Bima memiliki EQ yang hebat. Sehingga Bima memiliki sifat yang baik untuk selalu menghargai pada sesama dan melindungi rakyat kecil.
Arjuna
Arjuna yang memiliki nama lain Janaka, Wijanarka, Permadi, atau Margana terseburt merupakan putra Kunti yang lahir berkat benih Sang Hyang Bathara Indra (dewa air). Dengan demikian, Arjuna masih merupakan saudara sekandung dengan Karna, Puntadewa, dan Bima.
Sewaktu perang Baratayuda, Arjuna menjadi panglima perang Indraprasta. Karena kesaktiannya, Arjuna yang memiliki pusaka cambuk Kyai Pamuk, keris Kyai Pulanggeni, keris Kyai Balairagas, panah Kyai Bramasta, dan panah Kyai Pasupati itu mampu membunuh para senapati Hastinapura, salah satunya Adipati Karna.
Selain sakti mandraguna, Arjuna dikenal sebagai ksatria yang memiliki sifat lembut, arif, dan dermawan. Karena sifat-sifat baiknya itu; maka empat punakawan yakni Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong lebih dekat dengan Arjuna ketimbang dengan keluarga Pandawa lainnya.
Sadewa
Sadewa merupakan putra Dewi Madrim yang lahir berkat benih dari Dewa Aswin. Sadewa memiliki saudara kembar bernama Nakula. Pada perang Baratayuda, Sadewa dan Nakula memiliki andil besar dalam menaklukkan Prabu Salya. Sesudah kelemahan Prabu Salya dilaporkan oleh Sadewa dan Nakula, maka Yudistira dapat membunuh Prabu Salya yang berpihak pada Korawa dengan pusaka Kalimasada.
Hanoman
Dalam Pewayangan Jawa, Hanoman disebut sebagai putra Sang Hyang Bathara Guru yang lahir dari rahim Dewi Anjani. Hanoman yang dikenal dengan Resi Mayangkara itu tidak berwujud manusia, melainkan berwujud kera berpulu putih yang memiliki kesaktian sangat luar biasa.