Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Simbol dan Keteladanan dalam Jagad Pewayangan

13 Maret 2018   13:21 Diperbarui: 13 Maret 2018   13:38 6407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://kunta-wijaya.blogspot.co.id

Dari gagrak pakeliran Jawa, Yudirtira merupakan putra Kunthi Nalibrata yang lahir berkat benih dari Sang Hyang Bathara Darma dan bukan dari Pandu Dewanata (Raja Hastinapura pasca pemerintahan Kresna Dwipayana/Abiyasa).

http://denkritos.blogspot.co.id
http://denkritos.blogspot.co.id
Yudistira merupakan Raja Indraprasta (Amarta) yang memiliki kakak seibu bernama Karna dan dua adik seibu yakni Bima dan Arjuna. Bila hal ini benar, Yudistira tidak memiliki hubungan darah dengan Nakula dan Sadewa. Putra kembar Madrim (adik dari Narasoma/Perabu Salya) yang lahir dari benih Dewa Aswin.

Sebagai putra Sang Hyang Bathara Darma, Yudistira yang dikenal dengan nama lain Puntadewa, Samiaji, Wijakangka, atau Darma Kusuma tersebut memiliki sifat dermawan atau di dalam istilah Jawa sering disebut dengan lila donya lan pati. Selalu mengikhlaskan harta, benda, dan bahkan kematiannya sendiri, jiklau ada orang lain yang menghendaki.

Kresna

Kresna yang bernama kecil Narayana itu merupakan putra dari Prabu Basudewa dari Kerajaan Mandura. Kresna memiliki kakak bernama Kakrasana yang kelak menjadi Raja Mandura dengan gelar Prabu Baladewa, serta memiliki adik perempuan bernama Lara Ireng (Subadra), istri dari Arjuna.

http://lakon-wayang-ku.blogspot.co.id
http://lakon-wayang-ku.blogspot.co.id
Sesudah mampu menundukkan musuh Prabu Yuda Kala Kresna dan Patih Kuda Kala Kresna dari Kerajaan Dwaraka Kawestri, Kresna yang merupakan titisan dari Sang Hyang Bathara Wisnu dan Prabu Rama Wijaya dari Ayodia tersebut menjadi Raja Dwarawati.

Selain sebagai Raja Dwarawati, Kresna yang menggunakan gelar Sri Bathara Kresna menjabat sebagai penasihat Kerajaan Indraprasta. Manakala terjadi perang besar antara Korawa dan Pandawa yang dikenal dengan Baratayuda, Kresna yang mendapatkan anugerah dari Sang Hyang Bathara Guru berupa Kitab Jitabsara itu menjadi botoh para Pandhawa.

Sebagai titisan Sang Hyang Bathara Wisnu, Kresna memiliki sifat memelihat alam semesta (hamemayu hayuning bawana). Selain itu, Kresna dikenal sebagai seorang politikus cerdas dan bijak; memiliki kesaktian tak tertandingi karena memiliki pusaka Cakra Baskara, dapat menghidupkan orang mati sebelum waktunya karena memiliki pusaka Kembang Wijayakusuma, dan mampu mengetahui segala sesuatu bakal terjadi karena memiliki pusaka Kaca Paesan.

Baladewa

Baladewa merupakan putra dari Prabu Basudewa dari Kerajaan Mandura. Baladewa yang memiliki nama kecil Kakrasana itu memiliki adik bernama Narayana (Kresna) dan Lara Ireng (Subadra). Sesudah Prabu Basudewa turun takhta, Kakrasana dinobatkan sebagai Raja Mandura dengan menggunakan gelar Tiyang Agung Mandura Prabu Baladewa.

http://tokohwayangpurwa.blogspot.co.id
http://tokohwayangpurwa.blogspot.co.id
Diketahui bahwa Baladewa memiliki pusaka Nanggala hingga mampu menjaga keutuhan negaranya dari serangan musuh. Disamping sebagai Raja Mandura, Baladewa menjabat sebagai penasihat Prabu Doryudana dari Kerajaan Hastinapura. Sebelum terjadi perang Baratayuda, Baladewa dianjurkan Kresna untuk bertapa di Grojogan Sewu dengan ditemani Setyaka. Putra Kresna yang lahir dari Setyaboma. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun