Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sepuluh Lokasi Wisata di Ambarawa, Cocok Buat Berakhir Pekan

9 Maret 2018   21:20 Diperbarui: 9 Maret 2018   21:43 2034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum di Ungaran, Ibukota Kabupaten Semarang berada di Ambarawa. Suatu wilayah yang dicatat dalam buku sejarah sebagai ajang pertempuran antara pasukan Sekutu (Inggris) melawan pasukan RI di bawah komando Isdiman. Sesudah Isdiman gugur di medan laga, Jenderal Sudirman tampil sebagai panglima perang melawan Sekutu pada tanggal 12 Desember 1945. Singkat kata, Sudirman dan pasukannya berhasil memukul mundur Sekutu sesudah mengepungnya selama empat hari. Karena terdesak, Sekutu menyingkir ke Semarang.

Bila dirunut dari namanya, Ambarawa yang di masa Mataram bernama Limbarawa tersebut terdiri dari dua kata yakni 'ambar' (langit) dan rawa (lahan genangan air yang secara ilmiah terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase terhambat serta memiliki ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi, dan biologi). Dari sini bisa dikatakan bahwa Ambarawa yang merupakan kota Kecamatan di Semarang tersebut dapat dimaknai sebagai lahan genangan air yang  warnanya menyerupai langit, bisa biru atau putih keabuabuan.

Ilustrasi: titiendj-panorama.blogspot.co.id
Ilustrasi: titiendj-panorama.blogspot.co.id
Banyak kisah mengenai Ambarawa baik berkaitan dengan situs sejarah di era pemerintahan kolonial dan perjuangan bangsa Indonesia, wilayah yang kemungkinan semula didominasi rawa, maupun mitos Baru Klinting dan terjadinya  Rawa Pening. Karenanya tidak heran, kalau Ambarawa menujadi tujuan wisatawan di akhir pekan untuk mengendorkan urat-syaraf sesudah suntuk bekerja selama enam hari (swasta) atau lima hari (PNS).

Banyak tempat wisata di Ambarawa yang bisa dikunjuungi para wisatawan. Berdasarkan catatan penulis, terdapat sepuluh lokasi wisata unggulan di Ambarawa. Dikatakan unggulan, karena lokasi-lokasi wisata tersebut menawarkan keindahan alam, situs sejarah, dan mitos (legenda)-nya kepada para wisatawan. Bahkan bagi para netizen, lokasi-lokasi wisata tersebut layak dijadikan setting tercantik untuk selfie dan wefie.

Kebun Bunga Bandungan

Ilustrasi: jateng.tribunnews.com
Ilustrasi: jateng.tribunnews.com
Bagi pecinta bunga, Kebun Bunga Bandungan di Jalan Pangeran Dipanegara, Jetis, Bandungan, merupakan tempat yang layak dikunjungi para wisatawan.

Lokasi wisata milik Setya Aji Flower Fram yang menawarkan keindahan bunga krisan tersebut tersohor di kalangan netizen sesudah menjadi viral di media sosial. Berdasarkan informasi yang penulis terima, Kebun Bunga Bandungan dibuka pada hari Senin sampai Minggu (07.00-18.00) dengan tarif Rp 7.000 per orang.

New Bandungan Indah Park

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membahagiakan putra-putrinya, salah satunya yakni membawa mereka ke New Bandungan Indah Park . Di lokasi wisata  yang terletak di Jalan Veteran, Jetisini, Bandungan ini; anak-anak bisa berenang di kolam berair  jernih. Nilai plus dari lokasi wisata ini, di mana para wisatawan dapat menikmati kesejukan udara gunung dan bisa membeli buah di pasar yang dekat dengan lokasi wisata. Untuk dapat menikmati lokasi wisata, pengunjung cukup membeli tiket seharaga Rp 30.000 per orang.

Kampung Kopi Banaran

Ilustrasi: adit220393.blogspot.co.id
Ilustrasi: adit220393.blogspot.co.id
Bila Anda seorang penikmat kopi, maka tempat wisata yang paling tepat adalah Kampung Kopi Banaran. Karena di lokasi wisata agro milik Perkebunan Nusantara IX di Jalan Bawewan-Solo Km 35 Bawewan ini berudara sangat sejuk karena banyaknya pepohonan rindang dan dilengkapi bangsal-bangsal. Untuk dapat menikmati romantiknya suasana sambil ngopi, Anda bisa datang di lokasi wisata pada jam 07.00-21.00. Hanya dengan uang Rp 5.000 -- Rp 20.000, Anda bisa menikmati kopi yang benar-benar kopi hanya di Kampung Kopi Banaran.

Air Terjun Kali Pancur

Ilustrasi: jejakpiknik.com
Ilustrasi: jejakpiknik.com
Benar kata orang bahwa keindahan yang sempurna hanya bisa dicapai dengan nyali tinggi. Pendapat ini berdasarkan pengakuan seorang wisatawan Air Terjun Kali Pancur yang molek tiada tara itu. Untuk dapat mencapai lokasi wisata yang terletak di Nogosaren, Getasan tersebut, wisatawan harus melewati 800 anak tanggal dengan ketinggian 150 meter. Namun sesudah sampai di tujuan, wisatawan akan merasa terbayar jerih payahnya. Mengingat Air Terjun Kali Pancur itu benar-benar eksotis.

Bukit Cinta

Tempat wisata yang layak dikunjungi bagi jomblowan-jomblowati adalah Bukit Cinta. Konon lokasi wisata yang terletak di Kebondawa, Banyubiru itu semula sebagai tempat pertemuan asmara antara Rakai Pikatan Mpu Manuku dan Pramodhawardhani (raja Medang i Mamrati). Karena mitos tersebut, Bukit Cinta diyakini oleh sebagian masyarakat dapat menjadi tempat bertemunya jodoh. Untuk bisa mengunjungi Bukit Cinta, wisatawan cukup membeli tiket sehara Rp 6.000 -- Rp 7.500.

Rawa Pening

Ilustrasi: visitjawatengah.jatengprov.go.id
Ilustrasi: visitjawatengah.jatengprov.go.id
Ingat legenda Baru Klinting, ingat Rawa Pening. Suatu lokasi wisata berupa danau di Ambarawa yang sangat mempesona dan inspiratif. Untuk dapat mengelilingi danau, wisatawan harus menyewa perahu. Karenanya bagi pengunjung yang suka fotografi, Rawa Pening adalah tempat paling cocok untuk mengambil gambar-gambar eksklusif. Untuk dapat mengunjungi lokasi wisata ini, wisatawan cukup membeli tiket masuk seharga Rp 2.500.

Candi Gedhongsanga

Candi Gedhongsanga (sembilan bangunan) yang memiliki sembilan candi ini merupakan lokasi wisaja sejarah di Darum, Candi, Ambarawa. Karena berada di puncak gunung, wisatawan akan senantiasa merasa sejuk. Agar sempurna saat berwisata, pengunjung bisa menyewa kuda untuk ditunggangi sambil menikmati pemandangan yang menakujubkan di sekitar Candi Gedhongsanga. Untuk dapat mengunjungi lokasi wisata ini, pengunjung dikenakan tarif seharga Rp 50.000.

Benteng Willem I

Ilustrasi: 1.bp.blogspot.com
Ilustrasi: 1.bp.blogspot.com
Benteng Willem I yang terletak di Lodoyong, Ambarawa itu semula berfungsi sebagai penjara bawah tanah yang dibangun Belanda. Seiring perkembangan zaman, bangunan tersebut berubah fungsi sebagai lokasi wisata sejarah yang sangat eksotis. Karena keeksotisannya, bangunan tersebut pernah dijadikan sebagai lokasi syuting film. 

Museum Palagan

Berwisata di Museum Palagan Ambarawa, Wisatawan akan depat mengenang perjuangan Isdiman, Jenderal Sudirman, dan pasukannya saat melakukan penyerangan terhadap pasukan Sekutu. Untuk dapat mengunjungi lokasi wisata yang berada di Jalan Mgr. Sugiyopranoto, Panjang, Ambarawa ini, wisatawan cukup membeli tiket masuk seharga Rp 5.000.

Museum Kereta Api

Ilustrasi: coretanpetualang.files.wordpress.com
Ilustrasi: coretanpetualang.files.wordpress.com
Lokasi wisata sejarah lainnya di Ambarawa adalah Museum Kereta Api yang berada di Jalan Stasiun No 1, Panjang. Di lokasi wisata yang semula berupa stasiun kereta komersial di era kolonial ini, rombongan wisatawan dapat menaiki kereta jadul. Selain itu, wisatawan bisa menyaksikan lokomotif di era kolonial. Untuk dapat memasuki lokasi wisata, pengunjung dikenakan tarif seharga Rp 10.000. 

Selain sepuluh wisata unggulan di muka, Ambarawa masih memiliki banyak tempatwisata yang mulai eksis di era selfie dan wefie, di antaranya: Eling Bening, Puncak Lereng Kelir, Pemandian Air Alam Muncul, Wisata Langen Tirta Muncul, Kolam Renang Siwarak Tirta Arga, Kampung Rawa, Wisata Umbul Sidamukti, Curug Lawe Benawa Kalisidi, Wana Wisata Panggaron, dll.

- Sri Wintala Achmad -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun