Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Ranjaban Abimanyu [Bagian 2]

7 Maret 2018   22:54 Diperbarui: 7 Maret 2018   23:03 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah! Sudah! Kok makin ngelantur!" Karna mengeluarkan tiga lembar uang ratusan ribu untuk diberikan kepada Petruk, Gareng, dan Bagong. "Terimalah ini! Segeralah kembali kalian ke Glagah Tinulu! Mumpung belum tengah malam."

Beserta Gareng dan Bagong, Petruk meniti jalanan berumput yang diterangi cahaya purnama. Menuju perkemahan Glagah Tinulu. Setiba di tujuan, Petruk menyampaikan amanat Karna pada Abimanyu. Mendengar penuturan Petruk, Abimanyu bergegas meminta pamit pada Srikandi dan Trusna Jumena. Menemui Bisma yang berada di antara alam kematian dan kehidupan di tepian padang Kurusetra. Alam dimana setiap manusia yang berlaga di medan perang niscaya mengalaminya. Sekalipun hanya beberapa saat saja. [Bersambung]

- Sri Wintala Achmad-

Cerita Sebelummya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun