Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tari Topeng Indramayu, Bila Piawai seperti Mayat Menari

24 Februari 2018   17:29 Diperbarui: 24 Februari 2018   17:39 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedok tari Topeng Pamindo berwarna putih kekuningan dengan rona wajah ceria. Keseluruhan tari Topeng Pamindo menceritakan keceriaan yang ditampilkan melalui bentuk mulut kedok setengah terbuka hingga sederetan giginya tampak. Bentuk mata kedok bagian atas setengah melingkar. Di sekitar tepi kening kedok, terdapat ukiran rambut dengan hiasan kembang pilis.

Tari Topeng Rumyang

Tari Topeng Romyang diiringi lagu Rumyang. Kedok tarian ini berwarna putih kecoklatan dan tanpa dihiasai rambut. Karakter tari yang ditampilkan di antara tari Topeng Panji dan Topeng Pamindo ini memiliki gambaran polos. Karakter yang tersirat pada tarian tersebut adalah ceria. Keceriaan ini digambarkan dengan mulut kedok tidak tertutup, bentuk matanya sipit dan cenderung datar, serta alis yang seolah diangkat menyerupai bentuk gunung.

Tari Topeng Tumenggung

Tari Topeng Tumenggung biasanya ditampilkan dalam pertunjukan lepas. Pada tarian ini digambarkan tokoh Tumenggung Magangdiraja yang diutus Raja Bawarna untuk menangkap Jingga Anom, seorang tumenggung dari Jongjola.

indramayu.top
indramayu.top
Kedok yang dikenakan oleh penari (tokoh) Tumenggung berwarna merah dengan karakter gagah, muka berbentuk lebar dengan mata bulat dan melotot. Kesan gagah ditampilkan dengan kumis lebat serta jenggot di bawah mulut. Karakter tari Topeng Tumenggung adalah gagah dengan gerak kuat di dalam ruang yang luas.

Tari Topeng Klana Wringut

Tari Topeng Klana Wringut biasanya diminati anak-anak dan ibu-ibu. Kedok Klana Wringut berwarna merah tua dengan ekspresi garang. Hidung mancung panjang. Kedok tersebut menggambarkan karakter raja saat melakukan dinas kerajaan. Demi menjaga kewibawaannya, penari tampak tegas, kejam, dan disiplin.

Tari Topeng Klana Udeng

Ciri tari Topeng Klana Udeng, kedok berkarakter drodos dengan bentuk hidung mancung panjang dan mendongak ke atas. Gambaran yang ditampilkan adalah sifat seorang di balik layar dengan perilaku kurang terkendali. Meskipun ia adalah raja, kedok drodos menggambarkan kegilaan serta sikap kurang kontrol dari seorang raja yang tengah kasmaran. Gerak tarian sangat ekspresif dengan tekanan-tekanan gerak yang kuat. Kaki penari acapkali diangkat kemudian menginjak kotak atau tepi kendang. Pasangan(kuda-kuda) cukup lebar dengan salah satu kaki di depan serta gelengan kepala yang ekspresif hingga mengesankan kekokohan keseluruhan gerak.

Jenis tarian Topeng Klana Udeng dimulai dengan dodoan, lalu unggah tengah(cepat atau naik), dan semakin deder (cepat). Pada tarian yang dikemas lebih cepat (10-15 menit) itu, dodoan tidak ditarikan. Hanya bagian tengah sebelum ngrasuk (mengenakan) kedok, irama menjadi dinamis dan semakin kaya gerakan. Puncak tari Topeng Klana Udeng yakni pada saat irama semakin cepat dan penari sudah mengenakan kedok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun