Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menguak Sosok Novelis di Balik "Perempuan Berkalung Sorban"

24 Februari 2018   13:52 Diperbarui: 25 Februari 2018   15:30 4272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpijak pada visi dan misi kepengarangannya, Abidah selalu menjadikan karya-karya novelnya sebagai dakwah bil qalam. Artinya, karya-karya novelnya selalu diupayakan menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan kepada pembacanya dan khalayak umum. Karena itu, hampir semua karya novelnya memiliki unsur keterkaitan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Dengan demikian, pandangan hidup Abidah dalam dunia karya maupun di dunia nyata senantiasa berkaitan dengan keyakinan teologi dan ajaran agama yang dianutnnya.

Berlandaskan visi, misi, dan orientasi kepengarangannya, Abidah merasa seolah dituntun untuk tetap menulis dan berkarya sebagai bentuk perjuangan teologis dan ideologis. Suatu perjuangan untuk mencerahkan jiwa bagi diri dan pembacanya. Selain itu, di dalam penciptaan karya novel selalu dimaknainya sebagai wujud rasa syukur atas rahmat Allah. Karena materi, popularitas, pujian, dan penghargaan yang diperolehnya melalui karya-karya novelnya sekadar efek, dan bukan suatu tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun