Sesudah ide dan tema karya diperoleh, langkah selanjutnya adalah teknis pengolahan bunyi. Pada tahap ini, Memet memilih sumber bunyi yang khas dari media (instrumen) tertentu. Ketika media yang akan ia gunakan telah ditentukan, tahap berikut adalah memelajari teknik memainkannya dengan menggunakan cara berbeda.
Tahapan sesudah pengolahan bunyi adalah penyusunan bunyi (pengomposisian bunyi). Menurut Memet bahwa pengetahuan teori, peran logika, dan pengalaman bermusik sangat menentukan hasil akhir karya yang tidak terbebani budaya tertentu.
Selama menempuh proses kreatif, Memet tidak pernah menghadapi kendala serius, selain persoalan dana. Berkat kegigihannnya di dalam menciptakan (menggelar) karya-karyanya, persoalan tersebut dapat diatasinya.
Musik sebagai Media Pencerahan
TIDAK semua jenis musik dapat diterima masyarakat. Bagi masyarakat awam, jenis musik yang terdengar enak di telinga semisal dangdut, pop, dan rock akan diminati. Berbeda masyarakat yang lebih menempatkan musik bukan sekadar asupan telinga, namun sebagai konsumsi rasa dan imajnasi; maka musik bergenre klasik, jazz, dan kontemporer akan digandrungi.
Sungguhpun setiap pergelaran musik etnik kontemporer Gangsadewa tidak pernah sepi dari penonton, namun tidak se-mbludak penonton dangdut atau rock yang digelar di ruang out-door. Masyarakat awam cenderung menempatkan musik sebagai konsumsi telinga yang dapat merangsang gerakan tubuh, bukan musik sebagai konsumsi jiwa yang dapat menggerakan rasa, imajinasi, dan kontemplasi.
Realitas masyarakat yang menjadikan musik sebagai media hiburan merupakan tantangan tersendiri. Sebagai komponis, Memet menyikapi tantangan tersebut dengan menjadikan karya-karyanya sebagai media pencerahan di dunia musik. Ia memberikan alternatif pada masyarakat bahwa musik bukan sekadar dangdut, pop, atau rock; namun ada jenis musik lain yang lebih mencerdaskan dan dekat dengan tradisi.
Dalam upaya menjadikan karya-karyanya sebagai media pencerahan di dunia musik, Memet merasa sangat optimis. Mengingat masyarakat mulai terbuka dengan pembaruan di dunia musik. Seiring perjalanan waktu, ia meyakini bahwa perkembangan teknologi bukan sekadar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pilihan musik, namun pula menjadikan mereka dapat menerima jenis musik apapun. Termasuk, musik etnik kontemporer.
Musik sebagai Media Hubungan Kosmis