Sebuah studi yang dilakukan oleh Barton dan Pretty (2010) menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan di alam, seperti mendaki gunung, dapat meningkatkan impact dari olahraga itu dengan menggabungkannya dengan efek restoratif dari alam, yang berakibat pada pengurangan stress dan kelelahan mental berlebih.
Immersion in NatureÂ
    Mountain climbing tentunya memaksa seorang individu untuk terlibat dengan alam secara langsung, yang mana hal ini dapat memberikan :
1. Calming environments
Suasana alam yang tenang seperti pegunungan, lembah, dan hutan dapat memberikan pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan modern. Pemandangan alam dapat membantu mengalihkan perhatian dari pikiran negative dan memberikan ruang untuk refleksi yang menenangkan. Hal ini mampu memengaruhi sistem saraf dengan menurunkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga tubuh dan pikiran akan terasa lebih rileks.
2. Fresh air and sunlightÂ
Mountain climbing memberikan paparan udara segar yang bebas dari polusi. Dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan sirkulasi darah. Paparan sinar matahari, terutama di pagi hari, dapat meningkatkan produksi vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang dan juga meningkatkan serotonin, hormon yang berperan penting dalam stabilisasi suasana hati.
3. Connection to earthÂ
Berada di alam dapat memungkinkan seseorang merasakan keterhubungannya yang mendalam dengan bumi. Sensasi ini memberikan perspektif baru terhadap hidup, terutama tentang keberadaan manusia di tengah ekosistem yang luas. Selain itu, pengalaman ini dapat menumbuhkan rasa syukur dan menghargai keindahan alam sebagai ciptaan Tuhan yang memenuhi dinamika kehidupan manusia.Â
    Teori Pemulihan Perhatian (ART) yang dikemukakan oleh Rachel dan Stephen Kaplan menjelaskan bagaimana lingkungan alami membantu individu pulih dari kelelahan mental dengan memungkinkan otak untuk terlibat dalam perhatian tanpa usaha. Proses ini secara signifikan mengurangi tingkat stres dan meningkatkan relaksasi.
Social Benefits