Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Penelusuran Berdarah di Hutan Donomulyo

23 Oktober 2023   19:15 Diperbarui: 23 Oktober 2023   19:20 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

21

Akhirnya Ricky dan Andre mulai berjalan perlahan melalui halaman rumah yang dipenuhi dengan daun kering yang berserakan menuju ke tangga rumah yang terbuat dari kayu. Setelah sampai di depan tangga kayu, mereka berdua mulai menaiki tangga kayu menuju ke serambi depan rumah. Setelah berada di serambi depan rumah yang terlihat kotor dan berdebu di sana-sini, Ricky mulai berjalan menyusuri serambi denpan rumah hingga ke ujung lalu kembali lagi ke tempat Andre sedang berdiri bagai patung di depan pintu kayu yang sudah pudar warnanya karena termakan usa. Ricky seperti biasa dengan rasa percaya diri dan antusiasme yang menggebu berkata kepada Andre:

   "Kau sudah siap untuk petualangan paling mendebarkan yang pernah terjadi sepanjang perjalanan hidupmu?" Ricky tersenyum saat memandang wajah Andre yang kini mulai terlihat bintik-bintik keringat karena ketegangan serta situasi yang mencekam dan mendebarkan.

   "Ayo cepat kita lakukan sekarang! Dan setelah itu kita segera pergi dari tempat ini," jawab Andre tanpa tersenyum.

   Dengan perlahan Ricky mulai mencoba membuka pintu rumah tua terbengkalai yang ternyata tidak terkunci. Ketika pintu rumah telah terbuka, Ricky yang pertama kali melangkah masuk sambil mengarahkan gawainya agar para penonton setianya bisa melihat bagian dalam dari bangunan rumah tua terbengkalai ini. Di tempat yang dulunya digunakan sebagai ruang tamu, hanya ada perabotan yang telah rusak dan usang, terdapat kursi-kursi yang sudah hancur dimakan usa serta tak berbentuk lagi, juga ada beberapa barang yang telah pecah dan berserakan di lantai rumah. Ricky mulai berjalan perlahan untuk melihat ke bagian lain dari bangunan rumah tua terbengkalai ini. Sejauh yang dapat Ricky lihat, hanya ada debu dan kotoran di mana-mana; tidak ketinggalan terdapat jaring laba-laba yang hampir memenuhi sudut-sudut ruangan, Ricky juga mendapati beberapa barang yang sudah tidak dapat dikenali lagi bentuknya berserakan di lantai rumah.

   Ricky terus berjalan perlahan menuju ke bagian tengah dari bangunan rumah tua terbengkalai ini. Sampai sejauh ini, Ricky hanya mendapati kegelapan serta kesunyian dari dalam rumah tua yang sudah lama ditinggal serta dibiarkan terlantar oleh pemiliknya. Tanpa sengaja padangan mata Ricky melihat sebuah pintu yang menurut dugaannya berada di bagian belakang dari rumah tua terbengkalai ini. Karena didorong oleh rasa penasaran dan juga rasa ingin tahu, Ricky segera berjalan mendekat ke pintu dengan bantuan cahaya lampu yang ada di atas kepalanya. Setelah Ricky tiba di depan pintu yang menarik perhatiannya, alangkah terkejutnya Ricky saat mendapati ada beberapa gambar aneh beserta simbol-simbol yang tidak dipahaminya terpahat di pintu yang terbuat dari kayu dan masih terlihat kokoh, seolah pembusukan yang terjadi di luar tidak sampai merembet ke sini. Pasti ada sesuatu yang tersembunyi di balik pintu yang tertutup rapat ini, batin Ricky di dalam hati serta senyum kemenagan karena berhasil menemukan sesuatu di tengah hutan belantara.

   "Andre cepat ke sini! Dan coba lihat apa yang aku temukan," kata Ricky memanggil Andre untuk segera mendekat ke tempat di mana ia menemukan sesuatu.

   Andre segera berjalan mendekat, lalu berdiri di samping Ricky dan akhirnya mendapati gambar beserrta simbol-simbol aneh yang terpahat di pintu kayu yang anehnya nampak sangat kokoh.

   "Apakah kamu tahu arti atau makna dari simbol-simbol yang terpahat ini Andre?" tanya Ricky penasaran.

   "Aku belum pernah melihat juga membaca mengenai simbol-simbol aneh ini. Dugaanku ini adalah simbol dari masa lalu yang memiliki arti khusus," jawab Andre yang juga terlihat begitu penasaran dengan simbol-simbol aneh yang ada di hadapannya.

   "Kalau begitu, aku akan membuka pintu ini dan melihat isi yang ada di baliknya," kata Ricky dengan santai seolah rumah tua terbengkalai ini adalah miliknya dan ia bebas melakukan apa pun.

   Andre seakan tidak percaya ketika mendengar kata-kata yang baru saja Ricky ucapkan, dan ia hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalanya dengan putus asa. Andre menduga sahabatnya sudah dibutakan oleh nafsu untuk terus melakukan hal-hal yang di luar batas kewajaran, dan cenderung membahayakan diri sendiri demi sebuah konten agar menjadi terkenal.

   "Kali ini aku tidak akan ikut masuk ke dalam ruangan ini," kata Andre dengan tegas. "Sudah cukup aku menuruti permintaanmu yang semakin lama semakin tidak masuk akal."

   Mendengar kata-kata penolakan yang baru saja keluar dari mulut Andre, sontak membuat Ricky merasa tersinggung. "Andre, apa yang baru saja kamu katakan kepadaku? Kenapa kamu bisa mengatakan bahwa aku sudah tidak masuk Akal lagi malam ini? Tolong kau jelaskan kepadaku Andre!" Teriak Ricky kepada Andre dengan emosi yang meluap.

   "Karena malam ini kamu sudah terlalu berlebihan, serta membahayakan diri sendiri juga kedua teman kita yang saat ini sedang menunggu di dalam mobil di tengah hutan belantara pada jam selarut ini. Apakah kamu tidak memikirkan bagaimana dengan perasaan Vanesa sekarang? Kita yang harus bertanggung jawab jika sesuatu yang buruk terjadi padanya," ujar Andre sengit dan tidak ingin mengalah kepada Ricky.

   "Aku tidak peduli Andre. Sekarang aku akan membuka pintu ini dan melihat isinya. Kalau kamu tidak mau ikut bersamaku tidak apa-apa, kamu bisa tunggu di ruangan ini," jawab Ricky dingin kepada Andre seolah Andre adalah nyamuk pengganggu yang harus disingkirkan.

   "Kamu memang sudah gila Ricky," ujar Andre pelan, "demi sebuah konten, kamu rela membahayakan dirimu dan teman-teman yang sudah dengan sukarela membantumu. Kamu sungguh tega Ricky!"

   "Tutup mulutmu Andre! Dan jangan bicara lagi, atau aku akan---"

   "Silakan lakukan apa yang kamu mau Ricky. Aku akan tetap menunggumu di sini," jawab Andre dingin masih tetap dengan keputusannya.

   "Baiklah kalau begitu, itu lebih bagus menurutku karena aku tidak ingin ada pengganggu yang akan merusak penelusuranku malam ini," pungkas Ricky dengan suara yang seolah merendahkan Andre, lalu mulai berusaha membuka pintu kayu yang ada di depannya.

&&&

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun