Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi 78 Tahun Indonesia Merdeka

22 Agustus 2023   18:58 Diperbarui: 22 Agustus 2023   18:58 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelima, adanya ketegangan antar kelompok.

Bangsa Indonesia patut berbangga karena dikaruniai dengan pesona alam yang begitu indah, ditambah lagi dengan budayanya yang begitu beragam dan kaya akan kekhasan antar daerah, belum lagi bahasa daerah yang begitu beragam dengan dialek yang berbeda-beda pula. Semua itu adalah sebuah karunia dari Tuhan yang patut kita syukuri dan kita jaga, karena hampir tidak ada di dunia ini negara yang memiliki beraneka ragam budaya, agama, suku, bahasa serta dapat hidup berdampingan dengan aman dan damai.

   Kita patut berterima kasih kepada para pendiri bangsa yang telah menyatukan seluruh wilayah Indonesia yang begitu kaya ini dalam sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun sayang, pada hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 tahun, Bangsa Indonesia sedang mengalami pembelahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, akhir-akhir ini mulai muncul pertikaian dan permusuhan antar kelompok dan suku. Belum selesai masalah di tempat lain, sudah muncul masalah baru yang serupa di tempat lain lagi. Seakan keberagaman yang selama ini kita rasakan sudah mulai luntur dan berganti dengan ketegangan serta kecemasan yang sewaktu-waktu bisa berujung pada permusuhan dan perpecahan.

   Momentum hari Kemerdakan Indonesia kali ini hendaknya kita jadikan sebagai bahan perenungan dan introspeksi dari berbagai masalah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dan dikhawatirkan bisa berujung pada runtuhnya serta tercerai-berainya persatuan serta kerukunan antar sesama warga negara. Jangan sampai hal itu terjadi, karena akan mencederai para pendiri bangsa dan juga para pahlawan yang telah berkorban serta berjuang untuk menyatukan berbagai suku, agama, ras serta golongan dalam sebuah bingkai yang begitu indah "Bhinneka Tunggal Ika" yang memiliki arti "Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu".

Keenam, rusaknya moral generasi muda.

Di hari kemerdekaan Indonesia yang ke-78 tahun ini, ada sebuah kenyataan yang sungguh membuat hati ini miris. Saat ini generasi muda Bangsa Indonesia seakan kehilangan jati dirinya, mereka seakan tidak tahu untuk apa mereka hidup, dan mereka hanya sekedar mengikuti arus tanpa pernah mempertanyakan ke mana arus itu akan membawa mereka. Pada akhirnya, generasi muda Bangsa Indonesia terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba, pergaulan hingga sek bebas yang jelas-jelas melanggar norma agama. Tidak cukup sampai di situ, generasi muda kita mulai terjangkit virus yang sangat merusak akal dan pikiran serta belum ada obat untuk menyembuhkannya. Virus itu adalah LGBT, dan ini bisa menjadi mimpi buruk bagi Bangsa Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, ketika generasi muda yang sekarang telah beranjak menjadi dewasa dan mengisi jabatan-jabatan penting di pemerintahan.

   Belum lagi dengan banyaknya kasus pelecehan seksual yang menimpa anak-anak Indonesia, dan yang lebih tragisnya lagi, kejadian itu terjadi di lingkungan keluarga sendiri, tempat pendidikan juga pondok pesantren yang harusnya menjadi tempat yang aman untuk anak-anak Indonesia menimba ilmu dan juga sebagai sarana pembentukan karakter. Jika sudah seperti ini keadaanya, maka tidak ada tempat yang aman lagi bagi anak-anak Indonesia untuk tumbuh dan berkembang di usia muda.

   Pernahkah kita bertanya kepada diri kita sendiri "Kalau keadaan generasi muda Indonesia seperti ini, akan jadi seperti apa Bangsa Indonesia yang kita cintai ini dalam beberapa tahun mendatang?". Mulai sekarang kita harus memikirkan jalan hidup yang harus dilalui oleh generasi muda Indonesia saat ini. Sebagai orang tua, kita harus benar-benar menjaga serta mendidik buah hati kita untuk tumbuh menjadi pribadi yang cakap, berkarakter, berilmu dan memiliki budi pekerti yang baik. Tentu tugas ini tidaklah mudah untuk dilakukan dan membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit, semua ini harus dilakukan guna menyelamatkan generasi muda dari kerusakan moral yang membahayakan serta menghancurkan.

Jika kita melihat kenyataan yang telah diuraikan di atas, sesungguhnya kita masih belum merdeka dalam arti yang sebenar-benarnya. Semoga di hari ulang tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 tahun ini, bisa menyadarkan kita semua bahwa Bangsa Indonesia saat ini sedang sakit dan ibu pertiwi sedang menangis. Kita sesama anak bangsa harus kembali bergandengan tangan serta bahu-membahu dalam membangun negeri yang kita cintai untuk bangkit dari keterpurukan dan perpecahan.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai lagi dari awal, dan tidak ada kata menyerah dalam berjuang untuk memperbaiki Bangsa Indonesia yang telah diperjuangkan dengan susah-payah dan sungguh-sungguh oleh para pendiri bangsa, serta para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi generasi berikutnya agar merdeka dari para penjajah. Kita harus mulai merubah pola pikir dari "Apa yang bisa diberikan bangsa Indonesia kepada saya?" menjadi "Apa yang bisa saya berikan kepada bangsa Indonesia?". Dengan pola pikir seperti itu, kita akan terpacu dan berusaha memberikan sumbangsih yang terbaik dalam mengisi perjalanan Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan yang sesungguhnya serta memberi rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena itulah yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa, yaitu tegaknya keadilan di Negara  Kesatuan Republik Indonesia.

Semoga renungan singkat ini bisa memberi manfaat juga menyadarkan kita tentang situasi Banga Indonesia saat ini. Kita semua berharap dan berdoa, semoga di hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke-78 tahun ini akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti motto pada perayaan kemerdekaan Indonesia tahun ini yang berbunyi "Terus Melaju Untuk Indonesia Majut".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun