Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan Purnama

5 Agustus 2023   07:40 Diperbarui: 5 Agustus 2023   07:53 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini aku tengah duduk seorang diri dalam gelap dan dinginnya malam

Hanya ada aku dan jiwaku yang hampa menatap ke langit malam yang bertabur bintang

Sesekali angin sepoi-sepoi berhembus pelan hingga menggoyangkan ranting-ranting pohon

Dan di kejauhan, terdengar suara burung malam yang sedang mencari makan di bawah taburan bintang di langit

Diantara kerlap-kerlip bintang di langit, tampaklah bulan purnama dengan sinar kuning keemasannya

Keindahannya selalu membuat hatiku terpana dan terpesona

Kedua mataku seakan enggan untuk berkedip barang sedetik pun

Hingga tanpa sadar senyum bahagia merekah di wajahku yang tengah bermandikan cahaya bulan purnama

Aku berkata dalam hatiku, "Seandainya malam ini ada seseorang yang menemaniku, pastilah malam ini akan semakin indah."

Kecantikannya mampu meredupkan cahaya bulan purnama yang bersinar terang

Suara merdunya ketika berbicara mampu membuatku terhanyut dalam kerinduan

Kedipan sebelah matanya mampu membakar hatiku hingga menjadi butiran abu yang berterbangan ditiup angin

Sungguh, ia laksana bidadari kayangan yang turun ke bumi

Seandainya waktu dapat diputar mundur ke belakang

Tentulah aku akan melakukannya dengan hati yang riang gembira

Karena aku begitu ingin berjumpa dan memandang kecantikan wajahnya nan elok

Tapi apalah dayaku, aku tak akan pernah bisa melakukannya

Waktu akan terus berjalan ke depan dengan pasti

Dan aku hanya bisa menggantungkan harapanku di langit malam yang gelap

Semoga suatu hari nanti aku bisa duduk di sampingnya

Dan bersama-sama menikmati indahnya bulan purnama di langit malam yang bertabur bintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun