Kedipan sebelah matanya mampu membakar hatiku hingga menjadi butiran abu yang berterbangan ditiup angin
Sungguh, ia laksana bidadari kayangan yang turun ke bumi
Seandainya waktu dapat diputar mundur ke belakang
Tentulah aku akan melakukannya dengan hati yang riang gembira
Karena aku begitu ingin berjumpa dan memandang kecantikan wajahnya nan elok
Tapi apalah dayaku, aku tak akan pernah bisa melakukannya
Waktu akan terus berjalan ke depan dengan pasti
Dan aku hanya bisa menggantungkan harapanku di langit malam yang gelap
Semoga suatu hari nanti aku bisa duduk di sampingnya
Dan bersama-sama menikmati indahnya bulan purnama di langit malam yang bertabur bintang