Mohon tunggu...
Achmad Anwar Sanusi
Achmad Anwar Sanusi Mohon Tunggu... Guru - Anak petani desa

Pengelana amatiran. Sedang ingin menapaki jejak ulama: mengajar, menulis, dan berdagang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Corona Tak Kunjung Reda, Sebaiknya Baduy Ditutup Saja

19 Juni 2020   22:50 Diperbarui: 18 November 2021   00:34 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Penulis pernah beberapa kali mendapat kisah dari orang Baduy Dalam, bahwa beberapa puluh tahun ke belakang, suku Baduy merasa asing terhadap kehadiran wisatawan yang datang ke kampung mereka. Bahkan mereka cenderung takut dengan kedatangan orang dari luar Baduy seperti kita.

Walau pun Baduy merupakan objek wisata budaya, namun ini menandakan bahwa Baduy bukanlah objek wisata yang sengaja dibuat untuk kepentingan pariwisata. Baduy adalah sebuah masyarakat unik yang menjadikan pengunjung datang dan melihat-lihat keunikannya tersebut.

Covid-19 di Baduy, Lebak, Banten, Indonesia

Alih-alih menerapkan new normal, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia makin hari justru kian meningkat. Data dari covid19.go.id per 18 Juni 2020 menunjukkan jumlah kasus positif harian di Indonesia makin tinggi saja, yaitu 1331 kasus, paling tinggi dari kasus harian sebelum-sebelumnya.

Dan ini menjadikan jumlah kasus Indonesia tertinggi di ASEAN melewati Singapura dengan 42.762 jumlah kasus. Provinsi Banten menjadi provinsi tertinggi ke 9 dalam jumlah kasus positif di Indonesia dengan 1309 jumlah kasus.

Kabupaten Lebak sendiri, kabupaten di mana suku Baduy berada, kini tidak lagi menjadi zona paling hijau di Banten setelah per 18 Juni 2020 memilik 19 kasus positif Covid-19 (Sumber: infocorona.bantenprov.go.id).

Karena Covid-19 ini pula, Pemkab Lebak harus membatalkan gelaran tahunan upacara adat Seba Baduy tahun 2020 yang telah berlangsung selama ratusan tahun pada awal Juni ini, yang juga termasuk 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Salah satu pertimbangannya adalah untuk melindungi warga adat Baduy dari paparan virus Corona. Karena kegiatan itu akan mengundang ratusan bahkan ribuan orang berkumpul dalam satu lokasi.

Ada pun Baduy, hingga detik ini tidak ada satu pun kasus Covid-19 ditemukan. Bisa dikatakan Baduy bebas virus Corona. Untuk diketahui, Baduy telah ditutup sejak akhir Februari sampai akhir Mei. Penutupan itu bahkan dilakukan sebelum kasus pertama diumumkan di Indonesia.

Saat itu, Baduy ditutup selama 3 bulan. Penutupan tersebut dikarenakan di Baduy sedang bulan Kawalu selama 3 bulan, yang rutin dilaksanakan tiap tahun. 

Penutupan dilanjut dengan himbauan pemerintah desa Kanekes untuk tidak keluar Baduy selama masa pandemi setelah Kawalu 3 bulan berakhir, hingga pembatalan upacara adat Seba Baduy 2020 di pendopo kabupanten Lebak. Lalu penutupan dilanjutkan dengan himbauan dari Dinas Pariwisata Lebak untuk menutup sementara semua objek wisata di kabupaten Lebak karena kasus Corona ini.

Trip ke Baduy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun