Mohon tunggu...
Achi Hartoyo
Achi Hartoyo Mohon Tunggu... Editor - https://achihartoyo.com/

https://achihartoyo.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seulas Senyum Anak-anak Berkat Sampah Kertas

3 September 2023   12:40 Diperbarui: 3 September 2023   12:50 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah kemiskinan sampai saat ini masih melanda sebagian wilayah Indonesia, termasuk di Banda Aceh. Hal ini mengetuk hati anak muda yang mempunyai jiwa sosial tinggi, Fahri Purnama. Kepekaannya terhadap masa depan dan keinginannya melihat seulas senyum anak-anak kurang mampu membuat dirinya rela meninggalkan mimpi sebagai pekerja kantoran.

Sosok pemuda yang menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Syiah Kuala ini lebih memilih bergelut dengan sampah dan memberi masa depan yang lebih baik kepada anak-anak kurang mampu. Ternyata semangat dan niatnya tersebut bukan hanya menciptakan senyum di sudut bibir anak-anak dari keluarga kurang mampu, tetapi juga memberi secercah harapan agar bisa hidup lebih baik.

Tersentuh dengan Kondisi Anak-anak Keluarga Kurang Mampu

Melihat seorang anak laki-laki yang malu-malu saat bertemu dengannya membuat Fahri bertanya-tanya sekaligus prihatin setelah mengetahui penyebabnya. Anak lelaki yang seharusnya sedang di kelas bersama teman-temannya menuntut ilmu tersebut rupanya malu karena penampilannya sendiri.

Ketidakmampuan orang tuanya untuk membelikan pakaian, memaksanya menggunakan pakaian perempuan bekas kakaknya. Jika ditanya, anak tersebut pasti tidak mau namun karena tidak ada pilihan lain terpaksa apa yang ada dikenakannya.

Begitu juga dengan orang tuanya, sebenarnya juga ingin memberi yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun karena ekonomi yang tidak memungkinkan menyebabkan dirinya tidak mampu menyediakan pakaian yang layak untuk anak-anak.

Keprihatinan Fahri bertambah karena ternyata banyak anak-anak yang tidak bisa menimba ilmu karena tidak mempunyai fasilitas. Buku, seragam dan perlengkapan sekolah menjadi kendala sehingga anak-anak ini tidak bisa mengenyam pendidikan yang layak.

Limbah Sampah yang Bikin Resah

Bukan hanya pemerhati anak-anak, Fahri juga mempunyai kepekaan tinggi terhadap kebersihan lingkungan, termasuk sampah yang berasal dari kertas. Sampah tersebut berserakan dimana-mana yang tidak hanya membuat kotor tetapi juga bisa mengganggu ekosistem.

Fahri kemudian berpikir dan yakin bahwa sampah kertas bekas tersebut pasti mempunyai nilai ekonomi dan dapat meningkatkan kesejahteraan anak-anak dari keluarga kurang mampu tersebut.

Kesadaran dan kepekaan Masyarakat untuk saling membantu memang tidak selalu sama, bahkan masih ada yang enggan untuk berbagi. Fahri pun kemudian mempunyai ide dengan memadukan kedua hal tersebut. Jika memberikan sampah kepada orang lain, bisa dipastikan semua akan mampu.

Karena itu akhirnya Fahri menyampaikan kepada masyarakat sekitarnya untuk memberikan sampah berupa kertas yang tidak dipakainya dan akan dimanfaatkan untuk kebaikan sesama. Dari sampah inilah yang ternyata mampu memberi harapan untuk masa depan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Bersama teman-temannya, Fahri membentuk komunitas yang diberi nama Pesawat Kertas. Komunitas ini setiap hari menerima sumbangan berupa sampah kertas bekas. Komunitas ini kemudian banyak memberi pelatihan tentang daur ulang sampah kertas sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Sampah Kertas yang Menjadi Sumber Masalah

Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa limbah kertas tidak terlalu berdampak buruk pada lingkungan kare bisa terurai. Padahal tidak selalu demikian. sebelum terurai, sampah tersebut akan mencemari lingkungan dengan  mengganggu pemandangan. Selain itu, limbah kertas bisa menghambat proses-proses alami yang terjadi di dalam tanah.

Hal ini dapat menimbulkan gangguan siklus kehidupan. kertas di dalam tanah yang belum terurai akan mengganggu kehidupan biota tanah. Tumpukan tanah juga bisa berpengaruh pada siklus kehidupan karena sampah tersebut dapat mengganggu terserapnya air hujan sehingga memicu terjadinya banjir.

Beasiswa Sampah untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

Sampah-sampah yang dikumpulkan oleh komunitas Pesawat Terbang kemudian dipilah dan dijual. Uangnya digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah anak-anak yang kurang mampu. Selain itu, dana yang terkumpul juga digunakan untuk kegiatan lain yang berkaitan dengan kesejahteraan anak-anak kurang mampu tersebut.

Fahri sangat bahagia melihat senyum dari anak-anak ketika menerima sepatu, tas dan perlengkapan sekolah lainnya. Pemuda enerjik ini kemudian juga membuat Gerakan Sedekah Sampah untuk memberikan kertas bekas yang tidak digunakan untuk dimanfaatkan bagi keperluan anak-anak tersebut.

Kebahagiaan luar biasa dirasakan oleh Fahri dan teman-teman ketika melihat senyum bahagia anak-anak yang bisa menyongsong masa depan dengan lebih baik. Fahri tidak menyangka, sampah yang sebelumnya mengganggu kini menjadi sumber kebahagiaan banyak orang.

Berkat kerja keras dan dedikasinya tersebut, Fahri Purnama mendapatkan anugerah SATU Indonesia Astra atau SIA. Satu Indonesia Astra merupakan apresiasi yang diberikan oleh Perusahaan besar tersebut kepada Masyarakat yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu sesama dan membawa perubahan pada kehidupannya.

Langkah kecil yang dimulai oleh Fahri kini banyak mendapat tanggapan positif karena bisa memberikan masa depan yang lebih baik kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Jika Fahri bisa, maka kita pasti juga bisa melakukannya. Masih banyak yang bisa kita lakukan untuk Indonesia. Fahri Purnama telah memulai di wilayahnya, Anda pun bisa. "Kalau bukan kita, siapa lagi, kalau tidak sekarang, kapan lagi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun