Mohon tunggu...
Achi Hartoyo
Achi Hartoyo Mohon Tunggu... Editor - https://achihartoyo.com/

https://achihartoyo.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mungkin Begini Rasanya Jadi Tamu di Istana Majapahit

14 April 2022   15:51 Diperbarui: 14 April 2022   15:57 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Tikus (dok. pri)

Anggota keluarga kerajaan juga memakai semacam tali polos yang diselempangkan dari bahu kiri ke pinggang kanan. Hiasan kepalanya berupa susunan rambut yang diangkat tinggi dan diberi tambahan dengan hiasan permata. Yang Mulia Raja menggunakan hiasan kepala berupa mahkota yang tinggi berhias permata. Wow! Sangat cantik dan indah.

Kini, saatnya kamu menyantap hidangan lezat ini dan mengakhirinya dengan sebutir air kelapa segar. Ah, nikmatnya.

Selepas sarapan, Yang Mulia Raja memerintahkan asistennya untuk menemanimu berkeliling istana. Kereta kencana yang ditarik dengan empat ekor kuda sudah menantimu di halaman. Jadwalmu hari ini berkunjung ke Candi Brahu, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, dan makan siang di tepi Kolam Segaran milik kerajaan.

"Om! Sembah pujiku untuk Yang Mulia Paduka Pelindung Jagat Siwa-Buda Janma-Batara". Kamu meminta diri di hadapan Yang Mulia Raja. Asistennya mengantarmu menuju kereta kencana yang berada di gerbang Purawaktra sambil membawa lontar berisi jadwalmu hari ini.

Gapura Purawaktra menjadi titik awal keberangkatanmu hari ini. Perjalananmu hari ini ditemani seorang asisten. Ia yang akan mengurus keperluanmu hari ini. Kereta kencana sudah siap. Kendi berisi air minum dan penganan ringan juga sudah tersedia di dalamnya. Tidak ada sekotak camilan di dalam Tupperware dan tumbler seperti yang biasa kamu bawa saat bepergian.

"Mari, Tuan. Kita akan menuju Candi Bajang Ratu untuk melihat tempat penobatan Yang Mulia Raja," asisten Yang Mulia mengajakmu dengan sopan.

Lalu, keretamu berkeliling ke luar istana. Ternyata Istana Majapahit ini dikelilingi oleh tembok yang dibuat dari bata merah. Kamu juga melihat kanal-kanal yang tampaknya mengelilingi istana. Jung-jung besar tengah berlalu lalang. Layarnya lebar dan berkibar. Jung-jung besar tersebut terbuat dari kayu jati berukir kokoh.

Di luar tembok bata, seorang pedagang sedang menjajakan dagangannya di pinggiran kanal. Terlihat dia sedang berbicara dengan orang asing. Tampaknya seorang pedagang Cina. Pedagang Cina tersebut tengah menjual keramik dan porselen.

Rumah-rumah zaman Majapahit

Di sepanjang jalan, kamu juga melihat rumah-rumah kecil berdindingkan anyaman bambu dan berpondasi bata. Atap rumah berangka kayu dan ditutupi genting tanah liat. Di halaman depan rumahnya seorang nenek tengah membungkuk ke arahmu. Ia duduk di pada sebuah pendapa terbuka.

Halaman rumah nenek itu sangat luas. Kamu bisa melihat sebuah gentong yang terbuat dari tembikar berisi air berada di depan rumahnya. Tanaman kecil berjajar rapi menghiasi rumahnya. Halaman depannya dilapisi kerikil kali berwarna putih yang dikelilingi batu bata. Fungsinya agar air hujan tidak membuat halaman rumah menjadi becek. Di sekitar rumahnya terdapat benda-benda dari tanah liat pula seperti kendi, celengan, dan tembikar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun