Tak lama setelah Uyut Ragil datang dan membantu proses pengambilan 'pegangan', Uyut kemudian meninggal dengan tenang. Yang saya ingat, saya menangis sesenggukan karena Uyut sudah tiada.Â
Tidak ada lagi dongeng-dongeng indah yang akan dituturkan lagi ke saya setelah pulang sekolah atau sebelum tidur. Ya, dulu saya sering tidur di kamar Uyut untuk mendengarkan dongeng-dongeng darinya.
Ah, kenangan-kenangan bersama Uyut memang tak akan pernah bisa pudar. Malam ini, untuk merekam kenangan indah dan nostalgia bersama Uyut, saya menuliskannya. Semoga Uyut tenang dan bahagia di sisi Gusti Allah.
With love dari buyutmu. Love you to the moon and back. Al Fatihah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H