Menurut beliau pembuka cerpen seperti ini lebih menarik untuk dibaca daripada menceritakan cuaca atau pemandangan alam. Bagaimana menurutmu?Â
Itu tadi tips sederhana, dari Kak Rina untuk memaksimalkan cerpenmu saat menulis. Contoh cerpen yang di sharingkan di tadi, sekarang telah menjadi satu buku antologi yang berjudul Jagad Metta, Cinta Alasan Segala Sesuatu Menjadi Mungkin. Hasil karya alumni KMO Club Batch 25 Kelompok 40. Wah keren ya....Â
Setelah selesai memberikan tips, Kak Rina memberikan kesempatan bertanya kepada teman" Subscriber Channel Telegram Indonesia Menulis.
Pertanyaan pertama dari Kak Akhza Achmad. Pertanyaan beliau adalah bagaimana memaksimalkan konflik yang juga bisa diselipkan amanah walau hanya tersirat bukan tersurat.Â
Jawaban Kak Rina dari pertanyaan Kak Akhza adalah konflik yang maksimal itu adalah, konflik yang tidak harus dibuat pelik supaya terkesan dramatis, cukup bagaimana konflik itu bisa selesai dengan solusi yang masuk nalar.Â
Cerita yang berlatarkan kisah hidup, akan selalu berhasil memberikan hikmah disetiap cerita, Kak Rina yakin cerita seperti ini akan bisa menyelipkan amanah dalam konfliknya.
Pertanyaan kedua dari Kak Reka, "Apa maksudnya alur cerpen penyelesaian? Apa harus mempertemukan tokoh utama dengan tokoh pendampingnya? Dan apa boleh bila di akhir cerita, saya sebagai penulis menggantungkan pertemuan itu misal si pendamping tidak jadi pulang kampung?
Menurut Kak Rin bagaimana? Maaf bila membingungkan".
Berikut jawaban Kak Rina, "Penyelesaian adalah ending dari cerita, boleh pilih happy ending, sad ending atau ending yang menggantung.
Bila kita ingin menggunakan ending yang menggantung, sah sah saja, kadang saya juga memilih ending seperti ini dalam membuat cerpen."
Masih di permasalahan ending, salah satu subscriber memberikan komentar, "Kelemahan saya, jika cerpen yg sy tulis benar2-benar fiksi, maka akan kesulitan mencari ide utk endingnya.