5. Interaksi dan keterkaitan antar organisasi menciptakan kompleksitas.
      Knowledge management berperan dalam mengelola kompleksitas organisasi menjadi keunggulan yang bisa dipergunakan dalam meraih keberhasilan.
6. Pengetahuan dapat mengendalikan pengambilan keputusan.
      Menurut Peter Drucker, terdapat empat alat mendiagnosis dalam proses pengambilan keputusan yaitu: foundation, productivity, competence dan alokasi sumberdaya pengetahuan. Knowledge management mampu dengan efektif mendukung kolaborasi dan pembagian pengetahuan kepada individu, tim dan organisasi dalam proses pengambilan keputusan yang lebih bernilai bagi organisasi.
      Dengan mewujud hal tersebut, knowledge management dapat di implementasikan dalam organisasi dengan melibatkan tiga komponen berikut :
1. Manusia.
      Penerapan knowledge management yang berhasil harus didukung dengan ketersediaan manusia yang kompeten. Oleh sebab itu hal pertama yang perlu dikembangkan adalah kompetensi manusia yang ada dalam organisasi dan kemudian memastikan individu dalam organisasi mengetahui dengan jelas peran dan tanggung jawab masing-masing dalam mengelola pengetahuan dan menjalankan proses knowledge management (mempelajari, meningkatkan, atau mengalirkan pengetahuan).
2. Proses
      Proses knowledge management yang jelas akan mempermudah inovasi atau penciptaan pengetahuan dan mempermudah transfer pengetahuan. Oleh karena itu perlu dibuat proses transfer dan aliran pengetahuan yang baik melalui identifikasi dan pemetaan pengetahuan serta analisa jejaring sosial.
3. Teknologi.
      Teknologi akan membantu kolaborasi dan komunikasi yang terjadi dalam proses knowledge management diantaranya dengan menangkap, menyimpan, dan mempermudah menggunakan informasi. Oleh sebab itu perlu dibangun sarana pendukung kolaborasi dan komunikasi berbasis teknologi seperti misalnya basis data penyimpanan (database), server, portal, atau perangkat teknologi informasi lainnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!