Mohon tunggu...
Lutfi Ramdani
Lutfi Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Learner

Pembelajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pertaruhan PSI dan PBB

5 April 2019   21:04 Diperbarui: 5 April 2019   21:06 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menarik suara, apapun dilakukan. Jika diperhatikan, sikap elit Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Bulan Bintang memiliki cara yang sama dalam menarik suara dan meningkatkan popularitas, yakni dengan cara membuat gaduh. Keduanya juga sama sama partai yang "lemah" secara elektoral, meskipun mungkin "kuat" secara ideologis.

PSI membuat gaduh dengan secara tegas menolak perda syariah dan menyerang partai sesama koalisi Jokowi. Sementara, PBB membuat gaduh dengan cara bersebarangan dengan hasil ijtima ulama dan mendukung koalisi Jokowi, serta sekarang terang terangan berkonflik dengan HRS dan kelompok Alumni 212.

Mungkin dalam pikiran PSI dan PBB, khususnya Yusril, daripada memilih jalan yang biasa saja, kurang populer, dan akhirnya gagal lolos parlemen, lebih baik membuat gaduh, populer, dan akhirnya dipilih masyarakat. Jika kegaduhan keduanya mendapat simpati dari masyarakat, kemungkinan besar dipilih dan bisa lolos parlemen, jika tidak, siap siap kalah secara telak dan gagal lolos parlemen. Mungkin tinggal menunggu jatah menteri, itupun kalau Jokowi menang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun