Untuk menarik suara, apapun dilakukan. Jika diperhatikan, sikap elit Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Bulan Bintang memiliki cara yang sama dalam menarik suara dan meningkatkan popularitas, yakni dengan cara membuat gaduh. Keduanya juga sama sama partai yang "lemah" secara elektoral, meskipun mungkin "kuat" secara ideologis.
PSI membuat gaduh dengan secara tegas menolak perda syariah dan menyerang partai sesama koalisi Jokowi. Sementara, PBB membuat gaduh dengan cara bersebarangan dengan hasil ijtima ulama dan mendukung koalisi Jokowi, serta sekarang terang terangan berkonflik dengan HRS dan kelompok Alumni 212.
Mungkin dalam pikiran PSI dan PBB, khususnya Yusril, daripada memilih jalan yang biasa saja, kurang populer, dan akhirnya gagal lolos parlemen, lebih baik membuat gaduh, populer, dan akhirnya dipilih masyarakat. Jika kegaduhan keduanya mendapat simpati dari masyarakat, kemungkinan besar dipilih dan bisa lolos parlemen, jika tidak, siap siap kalah secara telak dan gagal lolos parlemen. Mungkin tinggal menunggu jatah menteri, itupun kalau Jokowi menang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H