“Ini teh surat biasa aja kok..”
Manda terlihat sedikit gugup sambil menyimpan surat itu kembali ke dalam tas-nya. Bagian depan amplop itu terdapat tulisan. Reka tidak melihat jelas siapa pengirim surat tersebut. Namun Reka mengetahui bahwa surat itu dikirim dari Jakarta.
Reka tersenyum ke Manda sambil menebak siapa pengirim surat itu. Reka merasa penasaran, apakah pengirim surat itu seorang pria yang sedang mendekati Manda? Reka pernah berjanji tidak akan membiarkan kepolosan dan keluguan Manda membuat Manda jatuh lagi ke pelukan pria yang salah.
“Kamu nggak mau liburan ke Jakarta? Lusa Kakak ke Jakarta, ikut yuk.”
“Nggak deh, aku di Bandung aja.”
“Yakin nih? Sambil liburan atuh biar nggak stres banget..”
Manda tetap bersikukuh ingin di Bandung.
“Yauda kalau kamu pengen ke Jakarta kabari Kakak ya,” ucap Reka, wanita setengah baya yang sering menghabiskan banyak waktu di kota metropolitan itu untuk bertemu dengan berbagai klien.
“Siaapppp!”
Reka mengusap kepala Manda. Reka begitu menyayangi Manda layaknya adik kandung sendiri.
Tiba-tiba Manda langsung mengambil ponselnya. Manda menuliskan sesuatu di ruang chat itu.