Mohon tunggu...
Acha Hallatu
Acha Hallatu Mohon Tunggu... Seniman - Author

Panggil aja Acha. Mama lebih suka gue jadi karyawan kantoran, seragam keren dan gaji gede? Itu mimpinya bukan mimpiku. Tapi gue lebih milih menulis dan berjuang keras untuk itu. Nice to meet you here :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Antara Manda dan Jalan Braga

3 September 2023   12:02 Diperbarui: 3 September 2023   12:18 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design by me using Canva

“Cafe latte satu ya, Mas.”

“Yang hot atau ice, Mbak?” tanya Barista pada seorang wanita berzodiak Taurus yang memesan cafe latte itu.

“Hmm.. Hot aja deh, Mas.”

“Iya Mbak, lebih baik yang hot soalnya cuacanya hujan,” sambung Barista itu sambil melempar senyum pada Manda.

Jalan Braga, tepat pukul dua siang. Saat itu Bandung sedang diguyur hujan.

Manda memang coffee addict. Dan kopi favoritnya adalah secangkir latte. Ajak atau temanin dia menikmati kopinya, bahagianya sesederhana itu. Namun setiap kali hujan mengguyur kota Bandung, hatinya berubah menjadi sendu. Buat Manda, hujan selalu datang membawa rindu. Rindu yang tak pernah terselesaikan. Bahkan setiap kali rindu itu menuntut sebuah pertemuan, baginya itu adalah hal yang sangat mustahil.

Manda adalah anak tunggal dari seorang pengusaha sukses di kota Bandung. Ibunya seorang dokter gigi di salah satu rumah sakit swasta di Bandung dan membuka praktek dirumah. Ayah dan ibunya meninggal pada tahun 1997 saat Manda berusia dua tahun. Pesawat yang ditumpangi kedua orangtuanya mengalami kecelakaan.

Saat itu ayahnya meminta agar ibunya ikut terbang bersama ke Medan dan menitipkan Manda pada adik kandung dari ibunya Manda, Tante Linda. Pesawat itu rute penerbangan dari Jakarta ke Medan. Ayah dan ibunya dari Bandung ke Jakarta berniat menemui keluarga dari ayahnya sebelum akhirnya terbang ke Medan perihal pertemuan bisnis.

Ayahnya Manda memang tipe family-man. Selain humoris, ayahnya juga romantis. Dan manja juga seperti itu, membawa ibunya di setiap pertemuan penting bisnis untuk memamerkan istrinya, wanita paling cantik di mata ayahnya. Sekalian mereka liburan terasa pacaran seperti masa muda dulu. Walau ibunya menjadi dokter juga memiliki jadwal yang padat, ya begitulah cinta memang butuh pengorbanan. Ibunya paham apa yang menjadi prioritas di dalam hidup ini.

Manda dibesarkan dan kini diasuh oleh Tante Linda. Apalagi Tante Linda belum dikaruniai buah hati, hingga akhirnya Manda resmi diangkat menjadi anak oleh Tante Linda. Manda begitu sangat disayang walau sempat merasa keliru. Dia pikir Tante Linda dan Om Boris adalah orangtua kandungnya.

Itulah alasan kenapa rasa rindu yang sesak hadir setiap kali Bandung dibasahi oleh hujan, Manda merindukan kedua orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun