"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri gitu?" tanya Pak Erwin yang menyimpan rasa penasaran.
Aduhh!
"Nggak apa-apa kok, Pak Erwin." Aku mencoba ngeles.
Bukan Pak Erwin namanya kalau belum merasa puas jika tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Hmmm...
Aku melihat matanya melirik ke arah ponselku. Sepertinya dia mencoba mengintip isi note tersebut. Perlahan tapi pasti aku coba menggoyangkan ponselku agar berhasil mengecohkan pandangannya agar tidak terlihat jelas isi note itu. Lalu aku mengunci layarku. Dan aku membuang pandanganku keluar sambil memperhatikan setiap kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan kota Jakarta ini.
"Saya tau kok kalau kamu lagi jatuh cinta.." celetuk Pak Erwin yang tiba-tiba terasa seperti petir gledek menyambarku di dalam mobil.
What the hell?!
Benar sih tebakannya, Pak Erwin juga udah pernah bilang kemarin dan sekarang dia makin yakin kalau aku memang sedang jatuh cinta. Tapi setidaknya Pak Erwin tidak mengetahui dengan siapa aku menjatuhkan hatiku ini sedalam Danau Toba. Eak!
"Gua bilang juga apa..."
Ha?! Astagaaa.. Berisik banget deh ketombe kuyang. Tiba-tiba dia bersuara dari kursi penumpang bagian belakang.