Jakarta, ponselku berdering tepatnya jam 2 siang. Tampaknya awan mendung di Bandung pergi dengan sopan berpamitan setelah mengetahui wanita berzodiak Taurus ini berada dalam panggilan suara.
Ponselku berdering...
Aku melihat dengan sangat jelas nama bidadari ini.
Incoming call, Manda.
Maaf, aku tidak mengangkatnya. Aku malah sengaja mengaktifkan mode senyap.
"Nanti malam kamu bisa kirim nggak file-nya ke saya?" tanya Pak Erwin, atasanku.
Manda menelpon disaat yang tidak tepat. Saat itu aku lagi meeting. Hari-hariku memang selalu berkutat pada naskah. Walau menjengkelkan tapi aku sangat mencintai profesiku sebagai scriptwriter. Rasanya kurang afdol kalau belum direcokin sama Pak Erwin.
"Bisa kok, Pak Erwin.." sahutku sambil tersenyum pada Pak Erwin.
Namun hati tetap tak merasa baik-baik saja setelah membiarkan panggilan tidak terjawab dari Manda. Aku terlihat sibuk mengotak-atik ponselku. Dan salah seorang rekanku memperhatikan gerak-gerikku.
"Lo denger kan apa yang disampaikan Pak Erwin?" tanya rekanku itu.