"Kamu Jakarta dimananya?"
Aduh.. aduh.. beberapa cewe-cewe itu meninggalkan komentar di antara foto-fotoku. Tapi entah apa yang membuatku tutup mata dengan semua itu? Aku malah hanya terpikat dengan wanita Bandung ini.
Mantra cinta Manda mulai bekerja..
Aku benar-benar terbius dengan fotonya yang memakai kacamata sambil memanyunkan bibirnya. Foto itu diambil saat dirinya berada di dalam mobil. Sepertinya aku akan berlabuh kesana setelah 5 tahun lamanya sibuk berlayar bersama naskah-naskahku. Dinding kamarku sepertinya merindukan senyumanku yang merekah saat menerima pesan masuk dari seseorang. Mungkin ini waktunya? Entahlah...
Kalau kata Tulus di dalam lagunya yang berjudul Interaksi, manalah ku tahu datang hari ini. Hari dimana ku melihat dia. Yang tak aku bidik, yang tak aku cari. Duga benih patah hati lagi..
Sebenarnya itu yang aku takutkan sih.. Pernah nggak sih merasa bosen dengan fase yang itu-itu aja? Pendekatan, mencari tahu semua kesukaannya, mulai sayang, tiba-tiba jadi ragu, bertengkar, berpisah (bisa jadi di-ghosting), saling rindu. Hindariku dari patah hati itu.
Dan aku memulainya, aku melihat Manda pertama kali saat aku berada di Jakarta dan dia berada di Bandung pada saat itu. Setelah kontrak kerjaku habis aku akan kembali ke kota asalku, Medan.
Jakarta, 29 Mei, aku match dengan Manda. Aku jatuh suka pada wanita asal Bandung ini yang telah berhasil memenangkan hatiku dan menyingkirkan 30 wanita lainnya yang udah menunggu lama di ruang tunggu "swipe right".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H