Manda tumbuh menjadi anak perempuan yang paling manis di antara teman sebayanya. Sewaktu kecil dia suka menguncir rambutnya bersama teman perempuannya yang lain. Apakah kamu suka bermain boneka sewaktu kecil? Bermain di teras rumahmu sambil mengajak beberapa temanmu agar dirimu tidak merasa kesepian. Apakah bekas luka itu masih berada disana? Saat dirimu belajar mengendarai sepeda hadiah ulang tahunmu dari Papamu.
Manda...
Apakah Mamamu dulu bisa menjahit? Aku melihat anak perempuan ini sering memakai baju baru hasil karya tangan ibunya sendiri. Anak perempuan ini sering menatap cermin dan memperhatikan dirinya disana. Bergaya layaknya tuan putri, anak perempuan ini senang berdandan. Lalu apakah saat dirimu dewasa sekarang, masih suka memandang diri sendiri di cermin sambil berdandan? Tidak masalah berapa banyak waktu yang kamu habiskan, aku berjanji tidak akan bosan menunggu. Percayalah, aku berhasil terpana kecantikanmu meski hanya sekilas melihat gambar dirimu di layar ponselku.
Bahkan aku bisa menebak bahwa dirimu senang berbelanja. Lalu apakah kamu pernah membelanjakan uangmu untuk sebuah buku? Aku melihat dulu pernah ada buku cerita milikmu yang senang kamu baca berulang kali. Apakah masih tersimpan rapi disana?
Aku juga tahu tepat sekarang saat aku menulis tulisan ini, kamu sangat menyukai warna merah. Kira-kira berapa banyak tangkai bunga mawar merah yang kamu inginkan dariku? Kamu tidak perlu lama menunggunya, aku akan segera mengirimkannya untukmu. Apa perlu sekalian aku menuliskan sepucuk surat dan menyelipkannya? Diam-diam membacanya sambil menahan keras rasa saltingmu itu.
Saat usiamu mulai memasuki masa remaja, siapakah cinta pertamamu? Apakah pria itu berusia lebih tua darimu? Aku melihat bagaimana dia mematahkan hatimu secara hebat. Aku melihat jelas dari caramu menutup diri. Walau bukan menolak kehadiranku, tapi aku bisa merasakan rasa cemasmu itu. Masih ada luka yang belum sembuh, ya? Lakukan secara perlahan, semuanya akan baik-baik saja.
Apa saja mimpimu yang sampai sekarang belum terwujud, Manda?
Apakah pernah terpikirkan olehmu bahwa semesta akan membawamu bertemu denganku? Kita saling memandang dari layar ponsel masing-masing. Menebak kepribadian masing-masing. Apakah kamu menyukai caraku mengirimkan pesan untukmu? Isi kepalaku penuh dengan teka-teki seperti apa indahnya suaramu. Telingaku merasakan dan mencoba menangkap gelombang itu. Apakah suaramu terdengar lucu seperti anak remaja? Atau malah dari suaramu aku bisa merasakan kehangatan seorang ibu karna suaramu terdengar sedewasa itu.
Kalau ditanya hobiku apa? Jawabku pasti, aku ingin membuat bumi tersipu malu berulang kali selama semesta mengizinkan kita bersama. Selalu ada waktu dimana kita bertemu lalu berpisah. Bisakah kita hentikan itu? Kalau kata Tulus tentang interaksi di dalam lagunya, hindari aku dari patah hati. Dan jika dia memang bukan untukku tolong, reda dan redalah. Atau mendekatlah..
Apakah kamu mendengar bisikanku antara diriku dengan Tuhan? Aku merayu Tuhan setiap hari tepat jam 5 pagi, saat teduh.
Lalu misi selanjutnya untuk membuat bumi tersipu malu adalah segera bertemu dan bawa aku ke tempat paling terindah di kota Bandung yang pernah kamu kunjungi.