"Kenapa? Kalian khawatir sama hatiku ya?" tanyaku sambil melempar senyum termanis yang kumiliki.
Aku mencoba menjelaskan pada mereka.
"Tenang aja, aku baik-baik aja kok."
Udah lima tahun aku tidak mendapat perhatian dari wanita manapun. Sedangkan temanku yang lain udah pada sibuk bergonta-ganti pacar. Wahh.. Aku akui sih mereka memang buaya. Dan anehnya kenapa wanita-wanita itu gampang terjerat dengan tipu daya teman-temanku? Padahal temanku tidak termasuk golongan pria tampan.
"Coba deh download ini dulu.."
Salah seorang temanku menyarankanku mendownload sebuah aplikasi dating apps.
Hah?! Aku sempat terkejut sebenarnya. Gila banget nih orang, emangnya aku fakir miskin cinta? Atau aku sedang diajarkan menjadi buaya oleh teman-temanku? Padahal aku ini demen lumba-lumba ketimbang buaya.
"Coba dulu..."
Teman-temanku mencoba menyakinkanku dan memberi penerangan di jalanku yang sangat gelap perihal cinta. Bener sih nggak ada salahnya dicoba.
Kali aja... hmmm... apa ya? Berharap apa? Ketemu jodoh di dating apps? Hahahaha aku menertawakan ide buruk itu.
Diam-diam aku mendownload aplikasi yang disarankan temanku tadi. Aku berpikir, iya juga sih aku butuh cinta. Munafik banget deh kayanya kalau aku menolak kehadiran sebuah cinta, padahal aku butuh banget. Butuh sentuhan yang udah lama aku rindukan. Minimal perhatian dan ucapan selamat pagi manis dari seseorang disana lewat pesan singkat. Dengan emot peluk dan mungkin disertai gambar dirinya. Ciyeelaahhhh....