Mohon tunggu...
Salsabila Chantika Aureylia
Salsabila Chantika Aureylia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal TB Paru

14 Juni 2023   08:30 Diperbarui: 14 Juni 2023   08:34 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Infeksi Tuberkulosis mulai meningkat sekitar tahun 1985, antara lain karena munculnya virus HIV penyebab AIDS. HIV melemahkan sistem kekebalan, mempersulit pasien untuk melawan bakteri Tuberkulosis. 

Penyakit ini adalah salah satu dari sepuluh pembunuh dan penyebab utama penyakit menular. Tetesan yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin merupakan sarana utama penyebaran bakteri penyebab Tuberkulosis. 

Menurut World Health Organization (WHO), ditemukan kasus Tuberkulosis pada tahun 2015 yang merenggut nyawa hingga 1,5 juta orang (1,1 juta HIV negatif dan 0,4 juta HIV positif), dengan spesifik pada 89.000 laki-laki, 480.000 perempuan, dan 140.000 anak-anak. 

Ditemukan 330.910. Di tahun 2014 sebanyak 324.539 kasus, jumlah ini meningkat dari sebelumnya. Sebagian besar kasus, sebanyak 38% dari seluruh kasus di Indonesia yang dilaporkan di daerah padat penduduk, khususnya Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. 

Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat 351.936 kasus tuberkulosis pada tahun 2020, dan sebagian besar korban terjadi pada jam sibuk.

Tuberkulosis adalah penyakit paling menular yang berbahaya di dunia hingga saat ini. Tuberkulosis atau disingkat dengan TB adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang infeksi pada paru-paru. 

Seseorang yang mengidap mycobacterium tuberculosis di paru-parunya harus segera ditangani oleh dokter jika tidak ingin berakibat fatal. Hal ini disebabkan karena kemampuan bakteri penyebab mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi beberapa organ tubuh antara lain ginjal, kelenjar getah bening, selaput otak, tulang dan persendian.

Cara penularan TB dapat melalui seseorang yang secara tidak sengaja menghirup tetesan dari batuk atau bersin pasien TB. Selain itu, orang yang tinggal di rumah yang sama dengan penderita TB berisiko lebih tinggi untuk menyebarkan penyakit ini. 

Gelaja TB di paru-paru biasanya ditandai dengan batuk secara terus-menerus. Batuk ini dapat berlangsung lebih dari tiga minggu dan dapat disertai lendir atau darah. 

Gejala lain yang mungkin dialami penderita antara lain sering demam, nyeri dada, dan mengeluarkan banyak keringat di malam hari khususnya di saat pasien sedang tidur.

Faktanya, bakteri TBC terdapat pada 10% penduduk Indonesia. Kesehatan pasien pada akhirnya akan menentukan apakah virus tersebut laten atau aktif. Penderita TB mungkin sembuh dari penyakit ini bahkan sebelum gejala ini muncul jika mereka memiliki sistem kekebalan yang kuat. Maka dari itu, menjaga pola hidup sehat, makan dan tidur yang cukup, serta berhenti merokok menjadi kunci utama agar tidak tertular Tuberkulosis. 

Jika seseorang sudah mengidap TB, penderita harus berusaha sekuat tenaga untuk mencegah penyebarannya dari orang sakit ke orang sehat selain berobat. Untuk mengobati TB, penderita TB dapat mengkonsumsi obat sesuai petunjuk dokter, dengan dosis yang dianjurkan. Rifampisin dan Etambutol adalah contoh jenis obat yang digunakan untuk mengobati Tuberkulosis.

Selain itu, dianjurkan untuk melakukan imunisasi BCG atau Bacillus Calmette-Gurin sebagai salah satu cara dalam mencegah TB sebelum anak berusia dua bulan. Akan tetapi, orang dewasa berusia antara 16 dan 35 tahun juga dapat menerima vaksin ini selain bayi baru lahir dan anak-anak, terutama mereka yang berisiko tinggi terpapar TB di tempat kerja. 

Cara pencegahan lainnya adalah menjauhi orang sakit dan menggunakan masker saat berada di tempat ramai. Ingatlah untuk menjalani pemeriksaan medis secara rutin untuk mengidentifikasi berbagai penyakit, termasuk Tuberkulosis. Jangan pernah ragu untuk menemui dokter jika kita memiliki satu atau lebih gejala tersebut.

Daftar Pustaka
National Health Service. (2019). Overview - Tuberculosis (TB). NHS; NHS. https://www.nhs.uk/conditions/tuberculosis-tb/
Robinson, J. (2017, January 17). Tuberculosis Prevention: What to Know. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/lung/tuberculosis-prevention
TB Alert. (2011). Prevention - TB Alert. TB Alert. https://www.tbalert.org/about-tb/what-is-tb/prevention/
World Health Organization. (2022, October 27). Tuberculosis. World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun