mengamini setiap doadoa yang dihimpunkan dalam secarik kertas
serupa sajak dari hulu yang menghilir menuju muaramu.
Orang darat bilang, kau muara yang setia. Tempat labuh setiap impian,
tempat cerita pengalaman,
 dan menaruh secuil rindu dari waktu ke waktu.
Adakah lebih indah dari pelayaran di bawah temaram bulan?
 Saat cahaya memantul pada permukaan air yang tenang?Â
Aku rasa puisi akan terlihat romantis bila gemericik air dari kayuhan ini menjadi melodi yang menyanyikan kidung cinta?
T, percayalah, kodratku seperti air; mengilir, mengalir dari hulu ini.
Aku hanya perlu meyakinkan diri untuk terus mengalir menemui muaraku.
Dan apakah kau pernah tahu tentang rindu seorang perempuan yang menunggu kepulangan seorang lelakinya dari pelayaran?