T, sebelum hati kubuka,
aku telah menyimpan luka. Sangat perih.
Disalib atas penderitaan sendiri.
Hujan pukul tujuh adalah saksinya.
Ia mengalir memberi kabar padamu,
kau tak berada di rumah kala itu.
Rumahmu sepi
pohon rebah menutupi pagar berkarat
pagar yang dibuat Abahmu
sebelum maut menjemput.
aku tak sempat izin.
Angin membawa kabar duka,
simpang-siur tanpa sebab hujan akan datang
aku menyimpan luka itu
luka yang dijahit ibuku dari pasar rabaa,
ibu pulang dengan jeritan si bungsu.
ia tak tahu apa-apa.
Sebelum hati terbuka lebar
kau terlebih dahulu mengintip luka yang menganga
sebagian luka itu telah dijahit ibu
terkelupas seperti terkelupas bawang merah di depan mata.
sangat perih.
Hujan pukul tujuh dulu turun
sebelum air mataku membawa kabar duka
ia mengalir menuju rumahmu
sedang di halaman itu, kau mengenakan kebaya sirah
sirah mataku menahan marah.
#Akura 14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H