Mohon tunggu...
Acet Asrival
Acet Asrival Mohon Tunggu... Guru - Guru

www.berandaedukasi.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Apersepsi dalam Pembelajaran

2 Agustus 2018   09:38 Diperbarui: 8 September 2020   00:04 3551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                              sumber gambar: cinajurekspres.net

Pendidikan, menurut para pakar pendidikan dapat disimpulkan adalah proses yang dilalui seseorang untuk menambah pengetahuan, pengalaman, melatih kemampuan otak, mengembangkan potensi berpikir, dan menstabilkan emosional peserta didik. Juga sebagai wadah untuk membawa peserta didik kepada tahap berpikir yang optimal, emosional yang maksimal, dan keterampilan yang profesional. 

Pendidikan juga sebagai sarana untuk mengembangkan kecerdasan, meningkatkan kualitas hidup, dan mengenal hakikat kehidupan. Dengan proses tersebut akan menjadikan peserta didik untuk dapat berinteraksi dan bersosialisai dengan lingkungan sekitar. 

Dan yang terpenting dari semua itu adalah mengetahui darimana pengetahuan tersebut berasal sehingga menjadikan peserta didik mendekatkan diri kepada Sang Pemilik Ilmu, yakni Allah.

Untuk mencapai pendidikan yang mampu membawa peserta didik kepada tujuan pendiidkan tersebut maka perlu melalui tahap dan/ proses yang optimal. 

Proses yang dilalui tersebut akan menentukan kualitas peserta didik dalam menyukseskan tujun pendidikan itu. Banyak cara yang dilakukan oleh pendidik untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut. Seperti penyesuaian materi dalam (kurikulum), penggunaan media, pemakaian metode, dan model pembelajaran, serta sistem evaluasi yang sempurna.

Pendidik dengan kompetensi yang harus dimilikinya setidaknya memiliki empat kompotensi (4) kemudian dari kompetensi tersebut dilakukan pengembangan dan peningkatan agar peserta didik menikmati dinamisasi proses edukasi yang membangkitkan semangat belajarnya.  

Semisal, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Masing-masing kompetensi tersebut seharusnya dimiliki sebagai syarat untuk menjadi pendidik profesional dan meningkatkan kompetensi tersebut sesuai dengan kapasitas masing-masing pendidik.

Dalam artikel ini, dapat diambil satu contoh untuk menjadi perhatian pendidik dalam proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses edukatif tersebut, kompetensi yang paling dominan bagi seorang guru/ pendidik adalah kompetensi pedagogik dan profesional. 

Kompetensi ini dikenal sebagai hard skill guru sehingga ia dianggap mampu mengajar/mendidik siswa. Komptensi pedagogik berkaitan dengan keahlian guru dalam menguasai materi pelajaran dan kompetensi profesional guru berkenaan dengan keahlian guru dalam mengajar siswa. 

Ramayulis menempatkan kompetensi pedagogik dan profesional tersebut dalam kelompok hard skill guru. Sedangkan kompetensi sosial dan kepribadian termasuk dalam kelompok soft sklii guru.

Pendidikan akan terlihat berhasil bila siswa dapat menerima pelajaran dari guru dan dapat mengaktualisasikannya dalam kehidupan. Untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar diperlukan guru yang ahli dalam mengajar. Keahlian guru menentukan keberhasilan siswa. 

Dalam memberikan pelajaran/ meteri kepada siswa, guru akan melakukan upaya seperti menguasai materi pembelajaran, menerapkan metode yang relevan, dan mengadakan evaluasi. 

Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara terencana ataupun tidak terencana. Evaluasi yang terencana seperti evaluasi diagnostik, evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif.

Evaluasi formatif berkaitan dengan memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran dan sumatif berkenaan dengan melihat hasil yang dicapai. Salah satu cara yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran berlangsung adalah dengan melakukan Apersepsi (review) sebagai salah satu bentuk dalam teknik evaluasi sumatif dan formatif.

Apersepsi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu cara guna mengulang kembali pelajaran telah lalu sebelum melanjutkan materi pelajaran berikutnya. 

Apersepsi diperlukan untuk mengingatkan kembali siswa terhadap pelajaran yang telah lalu.  Apersepsi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mengikuti pelajaran berikutnya, sehingga guru lebih mudah memberikan materi kepada siswa. 

Apersepsi ini pula sebagai suatu cara untuk mengetahui tingkat berpikir dan mengingat, keadaan menyerap dan menyimpan, serta melihat sejauh mana hasil belajar dari masing-masing siswa. Oleh karenanya sangat ditekankan kepada para pendidik/ guru untuk menerapkan apersepsi tersebut sebelum pelajaran dimulai.

Apersepsi adalah salah satu model atau metode mengajar yang semestinya dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan semaksimal mungkin.

(Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang, 2018) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun