Mohon tunggu...
ACEP SUMARNA
ACEP SUMARNA Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas SD Negeri Sirnagalih

Guru mah topeng aslinya hanya orang lemah yang berusaha terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ikhtiar Perbuatan, Rezeki Kejutan

14 Juni 2024   09:09 Diperbarui: 14 Juni 2024   09:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap manusia dilahirkan dengan potensi dan jalan hidup yang berbeda-beda. Rezeki yang kita peroleh sering kali hadir dalam bentuk kejutan, namun itu tidak berarti kita bisa berdiam diri tanpa berusaha. Ikhtiar, atau usaha yang kita lakukan, adalah bagian dari amal sholeh yang menjadi tanggung jawab kita sebagai manusia. Melalui tulisan ini, saya akan coba membahas bagaimana ikhtiar merupakan wujud nyata dari ketaatan kita kepada Allah SWT dan bagaimana rezeki, yang sudah ditetapkan oleh-Nya, datang dalam bentuk kejutan.

Ikhtiar: Wujud Nyata dari Amal Sholeh

Ikhtiar adalah segala bentuk usaha yang dilakukan manusia dalam mencapai tujuan hidupnya. Ikhtiar bukan hanya tentang bekerja keras untuk mencari nafkah, tetapi juga tentang menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Dalam Islam, ikhtiar dianggap sebagai amal sholeh karena setiap usaha yang dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan syariat akan mendapat pahala dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

> _"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri."_  

> (QS. Ar-Ra'd: 11)

Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa perubahan dan perbaikan dalam hidup hanya akan terjadi jika kita berusaha. Allah SWT tidak akan mengubah nasib kita jika kita tidak berikhtiar untuk mengubahnya. Dengan kata lain, kita harus berusaha semaksimal mungkin sambil tetap berserah diri kepada Allah SWT.

Rezeki: Kadar Sudah Ditetapkan

Rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT kepada makhluk-Nya untuk mencukupi kebutuhannya. Banyak orang berpikir bahwa rezeki hanya sebatas materi, seperti uang dan harta benda. Padahal, rezeki mencakup segala nikmat yang diberikan Allah SWT, termasuk kesehatan, ilmu, keluarga yang harmonis, dan sebagainya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda:

> _"Sesungguhnya salah seorang di antara kamu dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'alaqah selama itu juga, kemudian menjadi mudghah selama itu juga, kemudian diutuslah seorang malaikat untuk meniupkan ruh padanya dan diperintahkan untuk menulis empat perkara: rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya."_ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun