Indonesia adalah negara yang rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samudera menyebabkan Indonesia mempunyai potensi yang cukup bagus dalam perekonomian sekaligus juga rawan dengan bencana.
Selain itu, Indonesia mempunyai banyak gunung api aktif yang sewaktu-waktu dapat meletus. (Perka BNPB Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana).
Nah, tujuan dari pengetahuan bencana dan simulasi yang telah dilakukan sejauh ini adalah agar masyarakat mampu mengimplementasikan segala bentuk kehidupan yang sesuai dengan pengurangan risiko bencana itu sendiri.
Peran Pemerintah
Padahal Aceh merupakan salah satu daerah yang dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana, baik itu Kota Banda Aceh, Aceh Besar termasuk kawasan Aceh bagian Barat Selatan maupun kawasan Aceh bagian Timur.
Peran Pemimpin sangatlah penting dalam hal merubah mainset dari masyarakat yang ada dalam wilayahnya tersebut. Sejauh ini Pemerintah hanya turun ketika pasca bencana saja, namun selebihnya adalah simulasi atau drill tanpa bersifat continue dari program tersebut.
Sejauh ini Kota Banda Aceh telah membangun 5 (lima) Escape Building yang terletak di kawasan Kecamatan Meuraxa. Hal tersebut adalah sesuatu langkah yang positif mengingat kawasan Kecamatan Meuraxa termasuk daerah yang mengalami kerusakan dan kerawan tingkat tinggi pada saat peristiwa Tsunami 2004 silam.
Seharusnya pemerintah turut andil dalam mempersiapkan sebelum, saat dan sesudah bencana. Bukan hanya bertindak setelah bencana saja, dengan peran aktif pemerintah itu sendiri. Tatanan Kota maupun pembangunan yang dilakukan di daerah-daerah yang rawan terhadap bencana sudah semestinya mengikuti aturan atau kaidah terhadap pengurangan risiko bencana itu sendiri.
Peran Masyarakat
Apakah umur kita akan sampai pada ratusan tahun tersebut? Jawabannya adalah tidak. Nah mengingat umur kita yang tak sampai ratusan tahun tersebut, maka sangatlah penting yang dinamakan menjaga dan meneruskan “Kearifan Lokal”.