Tentang WABAH PES di Ambulu Tempo Dulu
Ini juga saya temukan dalam catatan Soemarno. Tempo dulu, sekitar tahun 1924, pernah terjadi wabah pes yang merajalela di Ambulu. Ia menjadi hantu tersendiri pada masyarakat. Masing-masing dari mereka melakukan pencegahan dengan berbagai cara. Mulai dari kalangan Wedana hingga rakyat biasa sibuk mengantisipasi wabah ini. Ada yang memilih melakukan selamatan dan doa bersama, ada yang mengharusan anak-anaknya tidak tidur hingga larut malam, dan sebagainya. Jika ada yang terjangkit pes, tetangga kiri kanan diharuskan mengosongkan tempatnya. Perintah pengosongan dikeluarkan oleh Asisten Wedana --kepala Onderdistrik. Asisten Wedana Ambulu saat itu adalah Manghoeroedin Sosroatmodjo --kakek buyut dari Bimbim Slank dari pihak Bapaknya yaitu Soemarno. Sebelumnya, Manghoeroedin Sosroatmodjo bertugas di Silo.
Kembali ke wabah pes. Kebutuhan sehari-hari orang yang terkena pes dikirim dari luar, karena penderita tidak boleh keluar dari rumah. Asisten Wedana dan tokoh bidang kesehatan mengirimkan dokter muda berpakaian putih, lengkap dengan alat-alatnya. Salah satunya adalah microscoop.
Sedikit Tambahan
Sepulangnya dari Ambulu dan sekitarnya, saya membawa banyak sekali pengetahuan baru. Jadi ingat guyonan seorang teman. Carilah ilmu walau sampai ke Ambulu. Ternyata itu benar adanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H