Mohon tunggu...
Ashya Zahra Z
Ashya Zahra Z Mohon Tunggu... Lainnya - ASHYA

ASHYA ZAHRA Z XI BUSANA 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cerpen: Tidak Menyesal

11 November 2020   12:44 Diperbarui: 11 November 2020   12:50 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sore hari kedua orang tuanya bertengkar hebat, tetapi anak tersebut tidak menghiraukannya, dan ia masih asik dengan sosial medianya. Ia suadah terbiasa akan hal itu, sehingga ia malas untuk ikut campur tangan. Ia terlihat biasa saja dalam kesehariannya, tetapi sebenarnya ia memiliki luka yang cukup dalam. Dan keesokan harinya ia melakukan aktivitasnya seperti biasa diawali harinya dengan pergi ke sekolah.

" Antariksa, apakah kamu sudah mempelajari materi yang tadi malam sudah ku kirimkan melalui whatsapp mu? " tanya temannya

" Jangankan ku pelajari aks, kubuka saja belum " jawab Antariksa 

" Oh ya sudah, sebaiknya kamu buka saja materinya sekarang karena itu berisi tentang materi ujian kita nanti. " ujar Aksara

Akasara tidak tau apa yang terjadi pada Antariksa semalam. Ia berfikir bahwa temannya itu baik baik saja. Tetapi Aksara juga merasa curiga dengan apa yang terjadi pada Antariksa. Sebab ketika diajak untuk belajar bersama Antsriksa selalu menolak ajakannya itu, dengan berbagai alasan yang dibuatnya. 

Ujian sudah selesai dilaksanakan.

" Antariksa, bagaimana soal ujiannya? apakah kamu bisa menjawabnya? " tanya Aksara

" Yaa lumayan lah sudah kujawab, tetapi ada sebagian yang sulit sehingga aku sulit untuk menjawabnya. "

Siswa sudah dapat melihat hasil nilai ujiannya.

Tetapi pada saat itu Antariksa hanya terdiam melihat hasilnya, dan ia hanya tersenyumsinis melihat angka tersebut. Ia tidak berani memberi tau hasilnya kepada orang tuanya, dia tidak menyesali nilainya tersebut, melainkan ia malas mendengar ocehan orang tuanya itu. Tetapi ia tetap harus memberi tau hasil tersebut kepada orang tuanya, karena ia harus melanjutkan sekolahnya dan membutuhkan nilai tersebut untuk mendaftar kesekolah lanjutan.

" Pah.. ini hasil ujian Antariksa. " ujar Antariksa memberikan amplop berisi kertas nilainya

" Nilai apa ini? bagaimana bisa nilai mu seperti ini? apakah kamu tidak belajar? papah sudah bekerja keras untuk membiayai sekolah mu dan mengapa hasilnya sangat mengecewakan seperti ini ? terus saja kau main diluar dan ini sangat mengecewakan" cerocos papah dengan emosi

" Mengapa papah menyalahkan semuanya kepadaku? siapa yang mengganggu waktu belajar ku dengan suara terikan penuh emosi dan suara benda benda keras terlempar? siapa yang membuat ku sangat tidak betah berada di rumah ku sendiri? " tanya Antariksa tidak kalah emosi

     Saaat Papah nya ingin berbicara lebih keras lagi Antariksa ditarik oleh Bunda nya untuk masuk kedalam kamar, dan bundanya mulai membuka pembicaran dengan sangat sopan dan lembut.

" Apa yang terjadi Antariksa? ada apa? " tanya bunda khawatir

Antariksa pun menjelaskan semuanya. Bundapun langsung memeluk Antariksa dengan sendu karena sebelumnya bunda tidak tau bagaima perasaan anaknya itu selama ini. Bunda punberusa membuat penjelasan dan memberi pengertian kepada anaknya itu.

" Antariksa dengarkan bunda, kamu adalahan anak terhebat yang paling bunda sayang dan bunda banggakan. Maafkan bunda jika bunda selama ini tidak tau bagaimana perasaan mu, bunda mohon kepadamu untuk melupakan semuanya dan terus meneruskan kehidupan mu seperti teman teman mu. Teruslah berusa dan belajar lebih keras lagi sayang tidak usah menghiraukan masalah keluarga ini dan kamu harus terus bahagia, Antariksa ketahuilah nak kamu adalah sumber utama kebahagian bunda. " jelas bunda pad Antariksa

" Dan untuk papah mu bunda meminta maaf atas namanya ya sayang, tolong maafkan dia. Bunda yakin sebenarnya papah tidak akan sematrah itu kepada mu tapi saat ini papah sedang ada masalah di kantornya dan dia bukan orang yang bisa menahan emosinya jadi saat kamu terlihat salah sedikit dimatanya maka kamulah yang di jadikan tempatnya melimpahkan amarahnya. " tambah bunda menjelaskan

" Dan itu yang selalu terjadi pada bunda. menjadi tempat sasarn emosinya. " jawab Antariksa dengan senyum miring sinisnya

" Bunda tidak apa apa sayang karna bunda sudah paham dengan sifatnya, jadi bunda harap kamu juga bisa memahami sifatnya dan bisa memaafkan nya yaa nak." jawab bunda tersenyum tulus

"Baik bundaa aku memaafkannya. Dan bagaimana dengan nilai ku sekarang ini nilai yang sangat tidak baik bun. Bagaimana aku melanjutkan sekolah kalau nilaiku seperti ini ? " tanya Antariksa khawatir

" Itu bukan masalah besar sayang, bunda akan mencarikan sekolah swasta terbaik untuk mu atau kamu bisa memilih sekolah swasta yang kamu inginkan. Yang terpenting sekarang kamu harus berjanji pada bunda untuk lebih semangat belajar. "

" Aku berjanji bunda. " jawab Antariksa sambil memeluk bundanya

" Dan satu lahgi sayang, bunda ingin jika ada apun yang terjadi pada mu kamu harus berbagi cerita kepada bunda. " ujar bunda

" Siap ibu bosss. " jawab Antariksa bersemangat

     Setelah selesai berbincang Antariksa bergegas kembali ke kamarnya, namun saat ia ingin menaiki tangga menuju kamarnya suara panggilan papah nya memberhentikan langkahnya.

" Antariksa " seru papah

" Ada apa? " jawab dingin Antariksa

" Maafkan Papah nak, tadi papa sedang pusing dengan masalah di kantor dan ahirnya papah terbawa emosi " jilas papah

" Iya pah tidak apa apa. " jawab Antariksa mengingat pengertian yang bundanya berikan dang langsung bergegas kekamarnya

Setelah ia sampai dikamarnya ia membuka laptopnya dan mencari sekolah untuknya melanjutkan sekolahnya nanti. Antariksa membuka beberapa situs sekolah swasta untuk mencari tau profil sekolah tersebut. Ia tidak tersadar tiba tiba sudah pukul 11 malam   dan ia memutuskan untuk tidur.

Keesokan harinyaa..

Setelah selesai mandi dan sarapan Antariksa membuka kembali laptopnya untuk mencari sekolah yang ia inginkan. Setelah mencari cari kurang lebih selama satu jam ia menemukan sekolah yang sekiranya pas dengan bakat dan apa yang ia inginkan. taklama ia segera memneri tau bundanya sekolah apa yang ia ingin tuju dan lanjutkan.

" Bundaaaaa " seru Antariksa bahagia membawa laptopnya menuruni anak tangga

" Iya ada apa sayang? " jawab bunda yang tengah membuat kue didapur rumahnya"

Dan Antariksa menjelaskan semuanya kepada bundanya dan bundanya pun menyetujui nya dan bundanya bilang akan memberi tau papahnya nanti malam apa rencana Antariksa di sekolah selanjutnya.

Kesokan harinya bunda dan papah memberi tau Antariksa bahwa mereka setuju dengan pilihan sekolah lanjuyan yang Antriksa pilih dan mereka segera meluncur ke alamat sekolah tersebut untuk mendaftarkan Antariksa. Setelah selesai dengan semua kepentingan nya Antariksa segera menelphone sahat baiknya Aksara.

" Haloo Aksara? " tanya Antariksa aat dsambungan telephone nya terhubung

"Hay Antariksa. Ada apa? bagaimana kabarmu? " jawab Aksara bersemangat

" Kabar baik sobat aku ingin memberi tahumu bahwa aku bersekolah di Asian International School. Bagaimana dengan mu?

" Wow itu sangat keren. Aku bersekolah di SMA Nusa 2 " jawab Aksara tak kalah semangat

" Baiklah bagaimana kita untum menentukan waktu agar bisa bertemu? " tanya Antariksa

" Baiklah bagaimana jika besok? tanya Aksara

" Baikalah, sampai jumpa besok ."

" Sampai jumpa. "

Mulai saat itu Antariksa berjanji pada dirinya sendiri untuk memiliki rasa semangat untuk belajar dan terus bahagia karena ia tersadar bahagianya juga adalah sumber kebahagiaan orang lain di sekitarnya.

Tamat....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun