Sedangkan di Jakarta sendiri ada makanan khas Betawi yang mempunyai nama Pecak, yaitu berupa makanan ikan tawar yang dibakar atau digoreng dan disiram dengan kuah santan dan campuran kemiri dengan cabai yang kemudian disajikan diatas piring.
Dengan demikian, cara untuk menghindari kemiripan pada nama tersebut yang mengakibatkan salah persepsi, jadi para pedagang pecel lele ini mengganti nama menu mereka yang semula pecek lele menjadi pecel lele.
Lalu kenapa mereka memasak lele? Bukannya ada ikan lainnya seperti ikan mujaer atau ikan gurame?
Masyarakat Lamongan memilih lele dikarenakan mempunyai daya tahan hidup yang lebih kuat sehingga ikan tersebut lebih mudah diternak dan juga tetap segar sebelum dimasak. Jelas Ketua Putra Asli Lamongan (Pualam), Soen'an Hadi Poernomo.
"Lele itu punya labirin di dalam tubuhnya, jadi tanpa air atau di tempat berlumpur yang ekstrem pun bisa bertahan hidup, akhirnya digoreng pas masih segar " kata Soen'an Hadi Poernomo.
Untuk kalian yang bertempat tinggal di Jogja atau yang ingin berkunjung ke Jogja ada yang tahu tidak tempat makan pecel lele yang enak di mana?
Jika kalian masih belum tahu dimana tempatnya, berkunjunglah ke warung makan Cak Joe di Dekat Supermarket Nabati Jl. Sidorejo No. 8A Sonopakis Kidul, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY.
Beliau sudah mulai berjualan pecel lele selama kurang lebih 27 tahun dan belum pernah beralih profesi dibidang yang lainnya. Sudah pasti masakan beliau enak, serta teksturnya yang renyah dan buat kita ketagihan dengan setiap gigitannya.
Cak Joe sendiri dulu pernah berjualan di Cibinong, Bogor, Jawa Barat dan juga di wilayah sekitar Jakarta pada tahun 1991 - 1992 kemudian mulai berjualan di Jogja pada tahun 1993 sampai saat ini
"Dulu masih ikut orang saat saya masih seorang bujang dan mulai mempelajarinya dari sana, setelah itu saya mulai bisa membuat bisnis usaha pecel lele ini sendiri. " Ucap beliau saat diwawancarai.