Mohon tunggu...
Abiyyus Salam
Abiyyus Salam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Don't forget to always bersyukur yaa Like kalian semangatku Komen kalian pelajaran untukku

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mencuri Raden Saleh Retold by Dhiyaul Muttaqin

2 Oktober 2022   11:39 Diperbarui: 2 Oktober 2022   11:56 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haloo teman-teman! pada artikel kali ini saya akan menceritakan kembali film Mencuri Raden Saleh yang di tonton oleh ananda Dhiyaul Muttaqin. Bagaimana yaa film nyaa, sebelum membaca pastikan sudah minum air putih yaa, biar fokus :D

Mencuri Raden Saleh

Film ini di rilis sejak tanggal 25 Agustus 2022, penonton film ini sudah lebih dari 1,5 jt penonton. Film yang di sutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini mampu memberikan film yang berkesan bagi penonton, selain dari kisah yang sangat epic, alur dan tokohnya pun sangat menjiwai perannya tersebut. Film mencuri Raden saleh di bintangi oleh Iqbal ramadhan (Pico), Angga yunanda (Ucup), Rachel Amanda (Felia), Umay Shahab (Ghofar), Ari Irham (Tuktuk), Aghniny Haque (Sarah).

Film yang menceritakan tentang segerombolan anak muda yang mempunyai rencana mencuri lukisan bersejarah agar mendapatkan uang. 

Pada awalnya Pico yang sedang menjenguk bapaknya di penjara karena rindu dengan ayahnya, dia bingung harus mencari uang dari mana agar ayahnya bisa bebas dari penjara, karna sebelumnya ayahnya di tipu oleh temannya hingga menyebabkan ia masuk penjara, Pico harus mencari uang ratusan juta untuk menyewa pengacara agar dapat mengangkat kembali kasus yang di hadapi oleh ayahnya. 

Pico memilik kemampuan melukis dan meniru lukisan. Biasanya ia melukis lukisan orang Laen lalu ia berikan ke bos nya dan kemudian di jual oleh bosnya dengan harga yang sangat mahal. Tetapi gaji yang di berikan kepada Pico sangatlah sedikit. Oleh karna itu Pico mencari cara Lain agar bisa mendapatkan uang yang banyak dengan cepat. 

Pico akhirnya meminta bantuan kepada sahabat karibnya Ucup untuk membantunya mencari cara mendapatkan uang dengan cepat, Ucup membantu Pico dan mengajak Pico menemui orang yang ingin menggunakan jasanya, orang tersebut meminta Pico untuk menduplikat sedetail mungkin salah satu lukisan Raden saleh, dengan imbalan akan mendapatkan 3M. 

Pico dan Ucup menyetujui keinginan orang tersebut, ke esokan harinya mereka mulai untuk membuat lukisan itu, Ucup mulai mencari data-data yang dibutuhkan di website galeri nasional. 

Dengan keahlian yang dia miliki dengan mudahnya Ucup bisa mengakses website galeri nasional, setelah berhasil Pico membeli peralatan yang ia butuhkan untuk melukis lukisan Raden saleh, selang beberapa hari lukisan yang ia buat pun selesai, malamnya Ucup dan Pico menemui orang yang memesan lukisan mereka setelah bertemu mereka kaget karna yang memesan lukisan Pico adalah mantan presiden pada eranya.

Setelah dilihat lukisan tersebut sama persis seperti yang ada di istana negara, akhirnya presiden itu menawarkan uang sebesar 17M dengan syarat Ucup dan Pico harus membawa dan menukar lukisan yang ada di istana negara dengan yang Pico punya. 

Setelah perdebatan panjang akhirnya mereka terpaksa menerima kesepakatan tersebut, dengan uang DP yang di berikan mereka mulai mencari anggota komplotan yang sama-sama membutuhkan uang. Setelah beberapa waktu akhirnya terbentuklah komplotan yang berisikan 6 orang mereka semua memiliki kemampuan khusus di bidangnya masing-masing. 

Ucup dan Pico menjelaskan rencana yang sudah mereka buat kepada anggota komplotan yang lain. Pada hari H nya mereka semua memulai rencana yang dibuat, semua berjalan lancar tapi ternyata ada polisi yang menyadari mereka. 

Ditengah kemacetan jalan mereka pun panik karna merasa terjebak, akhirnya mereka memilih untuk lari, semua selamat dari kejaran polisi tapi tidak dengan Tuktuk yang lebih memilih pasrah dan diam di mobil. 

Akhirnya polisi membawa Tuktuk ke kantor untuk di intograsi, mereka semua pun panik bingung harus bagaimana karna terjadi hal di luar rencana. Tapi ternyata beberapa hari kemudian Tuktuk di pulangkan oleh polisi karna mereka tidak mendapatkan informasi apapun. 

Mereka semua senang dan berhenti memikirkan nasib lukisan, beberapa waktu kemudian Pico yang iseng datang ke pameran seni di galeri nasional tampak kaget saat melihat lukisan Raden saleh yang di pajang di sana ternyata adalah lukisan yang ia buat, akhirnya Pico mengumpulkan kembali komplotan untuk merebut lukisan yang asli dari tangan presiden yang licik. 

Setelah semua rencananya berhasil dibuat ke esokan harinya mereka memulai rencana, karna saat itu bertepatan dengan acara ulang tahun anak presiden, mereka semua menyamar menjadi waiters pembawa hidangan dan menyamar menjadi tukang sound, tanpa ada yang menyadari kehadiran mereka akhirnya Ucup dan Pico mencari kamar presiden untuk menemukan lukisan yang mereka cari. 

Ucup dan Pico berhasil menemukan lukisan mereka tetapi ada yang membuat Pico salah fokus karna ada lukisan karya Raden saleh yang lain tanpa pikir panjang Pico sengaja membawa dua lukisan sekaligus. 

Di tengah keadaan yang ricuh karna lampu yang tiba-tiba mati, Ucup dan Pico jalan keluar dengan membawa lukisan mereka pun masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobil itu dengan kecepatan tinggi, mereka berdua tampak senang karna berhasil mengambil lukisan itu. 

Di tengah perjalanan mereka di tabrak oleh mobil lain dan ternyata yang ada di mobil itu ayahnya sendiri yang menjadi anak buah presiden, kemudian terjadilah cekcok antara bapak dan anak setelah cekcok yang panjang akhirnya ayah Pico membawa lukisan yang ada di mobil Pico. 

Ucup dan Pico menangis karna tidak sangka dengan apa yang sudah dilakukan ayahnya.

Setelah di rasa usaha mereka gagal disinilah plot twist terjadi, beberapa menit kemudian Ucup dan Pico di jemput oleh yang lain dan mereka masuk ke dalam mobil dan ternyata lukisan Raden saleh yang asli ada di mobil teman-teman nya dan yang di mobil Pico adalah lukisan yang sengaja ia bawa untuk mengecoh, ternyata tidak sia-sia usaha yang sudah mereka lakukan. mereka sangat senang dan film pun selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun