Mohon tunggu...
Aby Bagus Setiawan_123241014
Aby Bagus Setiawan_123241014 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga dari Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa dan Satra Inggris

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Keuangan, Mengapa Generasi Z Kesulitan Menabung?

4 Desember 2024   06:42 Diperbarui: 4 Desember 2024   06:45 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurangnya Pendidikan Keuangan

Kurangnya pendidikan finansial secara signifikan mempengaruhi kesulitan Generasi Z dalam menabung. Banyak anggota generasi ini tidak mendapatkan pendidikan yang memadai mengenai pengelolaan keuangan termasuk topik penting seperti menabung, berinvestasi, dan perencanaan keuangan. 

Menurut penelitian oleh the National Endowment for Financial Education (NEFE), sekitar 60% Gen Z merasa tidak siap untuk mengelola keuangan pribadi mereka setelah lulus sekolah. 

Tingkat literasi keuangan di kalangan Gen Z sering kali sangat rendah yang menyebabkan mereka kurang memahami pentingnya menabung dan bagaimana cara mengatur keuangan pribadi dengan baik. Akibatnya, mereka cenderung membuat keputusan keuangan yang kurang bijaksana seperti menghabiskan uang untuk barang-barang konsumtif tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap keuangan mereka. 

Kurangnya pemahamahan ini dapat menyebabkan perilaku konsumtif yang berlebihan dan menghambat kemampuan mereka untuk menyisihkan uang untuk tabungan atau investasi di masa depan. Dengan demikian, peningkatan pendidikan finansial sangat diperlukan untuk membantu Generasi Z mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengelola keuangan mereka secara efektif.

Perubahan prioritas hidup

Perubahan prioritas dan tujuan hidup di kalangan Generasi Z secara signifikan mempengaruhi kesulitan mereka dalam menabung. Generasi ini cenderung mengedepankan pengalaman dan pertumbuhan pribadi daripada pencapaian materialistik yang membuat mereka lebih fokus pada kegiatan seperti perjalanan, pengembangan keterampilan, dan kesejahteraan mental. 

Menurut sebuah studi oleh McKinsey & Company, Gen Z lebih memilih untuk menginvestasikan waktu dan uang mereka dalam pengalaman yang dianggap memberikan makna seperti kegiatan sosial atau proyek kewirausahaan, daripada menabung untuk tujuan jangka panjang yang lebih tradisional (McKinsey & Company, 2021). 

Selain itu, dengan adanya tekanan dari lingkungan digital dan media sosial membuat mereka sering merasa perlu untuk mengikuti tren dan gaya hidup yang ditampilkan oleh orang lain yang dapat mendorong perilaku belanja impulsif dan mengurangi kemampuan mereka untuk menabung. Dengan demikian, perubahan dalam prioritas hidup ini menciptakan tantangan bagi Generasi Z untuk mencapai stabilitas keuangan di masa depan.

Pengaruh Teknologi dan Media Sosial

Perkembangan teknologi mempengaruhi perilaku menabung Generasi Z dengan cara yang kompleks dan sering kali merugikan. Akses mudah ke internet dan aplikasi e-commerce telah menciptakan lingkungan di mana belanja online menjadi sangat nyaman dan menarik yang mendorong perilaku konsumtif yang berlebihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun