Kevin De Bruyne telah mengumpulkan sejumlah prestasi luar biasa sepanjang kariernya, menciptakan legenda yang tak terlupakan dalam dunia sepak bola modern. Bersama klub-klubnya, dia telah memenangkan berbagai gelar bergengsi dan menjadi bagian integral dari kesuksesan timnya.
Di Manchester City, De Bruyne telah menjadi salah satu pemain kunci dalam dominasi mereka di tingkat domestik. Bersama manajer Pep Guardiola, dia telah membantu City meraih gelar Liga Primer Inggris, Piala Liga Inggris, Piala FA serta Piala Liga Champions Eropa. Kontribusi briliannya di lapangan telah membawa penghargaan individu yang bergengsi, termasuk Penghargaan Pemain Terbaik Liga Primer Inggris dan berbagai nominasi untuk penghargaan Pemain Terbaik Dunia.
Tidak hanya di level klub, De Bruyne juga telah menonjol di panggung internasional bersama tim nasional Belgia. Dia adalah bagian penting dari generasi emas Belgia yang mencapai hasil-hasil gemilang di turnamen besar. Di Piala Dunia 2018, dia membantu Belgia mencapai semifinal dan memenangkan medali perunggu, menjadi pencapaian tertinggi Belgia dalam sejarah turnamen tersebut. Selain itu, De Bruyne juga telah meraih berbagai penghargaan individual di level internasional, mengukir namanya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia.
Merilis Sebuah Autobiografi dan Kisah Asmara Konflik Dengan Rekan Tim Negaranya
Perjalanan hidup yang telah ditempuh oleh Kevin De Bruyne menjadi sumber inspirasi yang hangat bagi dirinya sendiri. Itu sebabnya, ia memutuskan untuk mengekspresikannya melalui sebuah autobiografi yang ia beri judul "Keep It Simple", sebagai refleksi dari keinginannya untuk menjaga segala hal tetap sederhana dan tidak terlalu rumit.Â
Bersama dengan penulis asal Belanda, Raoul de Groote, De Bruyne merangkum perjalanan hidupnya dalam buku tersebut. Buku ini diterbitkan pada Oktober 2014 oleh Borgerhoff & Lamberigts, salah satu penerbit buku dan stasiun televisi populer di Belgia. Di dalamnya, De Bruyne mengulas baik aspek pribadi maupun profesionalnya sebagai seorang pemain sepak bola.
Namun, penerbitan autobiografi De Bruyne juga diwarnai oleh pengalaman pahit baginya. Pernah terjadi insiden dengan rekan setimnya, Thibaut Courtois, di mana kekasih De Bruyne memilih pergi demi kiper yang kini memperkuat Real Madrid tersebut. Meskipun merasa sulit memahami tindakan Courtois, De Bruyne tetap menjaga profesionalitas dalam hubungannya dengan rekan setimnya itu.
Kevin De Bruyne telah membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, namun ambisinya tidak berhenti di situ. Keinginan dan tekadnya untuk berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dunia bisa menjadi inspirasi positif bagi para pemain sepak bola lainnya.
Abyan Dwi Martha, Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H