Mohon tunggu...
Abyan Martha
Abyan Martha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Public Relations & Digital Communications Student

I'm a certified multimedia service graphic designer with 5 years of hands-on experience. My forte lies in blending diverse colors into compelling layouts. Proficient in various multimedia applications including Adobe Creative Suite, I bring creativity to every project. Additionally, my background in digital communication and PR skills, despite being a junior, further enriches my capabilities. Excited to continue evolving in this dynamic industry and collaborate with fellow creatives.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Gelandang Serang Terbaik di Dunia, Kevin de Bruyne Si Bocah Ajaib

19 April 2024   23:57 Diperbarui: 20 April 2024   00:34 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kevin De Bruyne adalah salah satu pemain sepak bola paling menonjol di dunia saat ini. Lahir di Belgia pada tahun 1991, De Bruyne telah menjadi ikon dalam dunia sepak bola dengan keterampilan teknisnya yang luar biasa dan pemahaman taktis yang mendalam. Bermain sebagai Gelandang Serang membuat keahliannya dibutuhkan di tim saat ini Manchester City. 

Dengan keterampilan teknis yang luar biasa dan pengetahuan taktis yang mendalam, De Bruyne telah mencatat namanya sebagai salah satu gelandang terbaik dalam sejarah permainan. Karirnya yang cemerlang dan pencapaiannya yang gemilang telah membuatnya menjadi inspirasi bagi jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Pernah Digadang-gadang sebagai Wonderkid Chelsea

(photo by Matthew Lewis/Getty Images)
(photo by Matthew Lewis/Getty Images)
 

Awalnya mengejar karirnya di klub Genk di Belgia, De Bruyne menarik perhatian banyak pengamat sepak bola dengan penampilannya yang menjanjikan. Keahliannya yang tak tertandingi segera membuatnya menjadi sorotan, dan pada tahun 2012, Chelsea mengamankan tandatangan pemain muda berbakat tersebut.

Namun, meskipun memulai karirnya di salah satu klub papan atas Inggris, perjalanannya di Stamford Bridge tidak berjalan sesuai harapan. Kendati berjuang untuk mendapatkan waktu bermain yang konsisten, De Bruyne sering kali ditinggalkan di bangku cadangan atau dipinjamkan ke klub lain untuk mendapatkan pengalaman bermain lebih banyak.

Pada masa pinjaman ke Werder Bremen, De Bruyne akhirnya mendapatkan kesempatan yang ia butuhkan untuk membuktikan potensinya. Performa impresifnya di Bundesliga menarik perhatian banyak klub lain, dan ketika dia kembali dari pinjaman, dia memulai musim 2013/2014 dengan energi baru.

Namun, meskipun memiliki keterampilan yang jelas, De Bruyne masih kesulitan untuk menembus starting XI yang sudah mapan di Chelsea. Pada akhirnya, pada Januari 2014, dia dipindahkan ke VfL Wolfsburg di Jerman dengan status permanen.

Teknik Sulit, Bermain Elit

(WBA FC via Getty Image)
(WBA FC via Getty Image)

Kevin De Bruyne dikenal karena visinya yang luar biasa di lapangan, kemampuannya dalam menciptakan peluang, dan akurasi umpannya yang presisi. Gaya bermainnya yang dinamis, serbaguna, dan penuh kreativitas membuatnya menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan di setiap pertandingan. Keunggulan teknisnya dan kecepatan pikirannya membuatnya sulit untuk diprediksi, menjadikannya pemain yang sangat dihormati di kalangan rekan-rekan setimnya dan lawan-lawannya.

Berbicara tentang kreativitasnya, De Bruyne bisa dianggap sebagai pemain serba bisa yang mampu beradaptasi dengan berbagai peran dalam timnya. Dia bisa bermain sebagai gelandang serang yang mengatur permainan dari tengah lapangan, atau bahkan sebagai winger yang berbahaya di sayap lapangan. Fleksibilitas ini memungkinkannya untuk menjadi pemain yang sangat berharga bagi manajer timnya, memberikan opsi taktis yang berlimpah di setiap pertandingan.

Melangkah dan Berlari Diatas Prestasi

(via Instagram/Kevindebruyne)
(via Instagram/Kevindebruyne)

Kevin De Bruyne telah mengumpulkan sejumlah prestasi luar biasa sepanjang kariernya, menciptakan legenda yang tak terlupakan dalam dunia sepak bola modern. Bersama klub-klubnya, dia telah memenangkan berbagai gelar bergengsi dan menjadi bagian integral dari kesuksesan timnya.

Di Manchester City, De Bruyne telah menjadi salah satu pemain kunci dalam dominasi mereka di tingkat domestik. Bersama manajer Pep Guardiola, dia telah membantu City meraih gelar Liga Primer Inggris, Piala Liga Inggris, Piala FA serta Piala Liga Champions Eropa. Kontribusi briliannya di lapangan telah membawa penghargaan individu yang bergengsi, termasuk Penghargaan Pemain Terbaik Liga Primer Inggris dan berbagai nominasi untuk penghargaan Pemain Terbaik Dunia.

Tidak hanya di level klub, De Bruyne juga telah menonjol di panggung internasional bersama tim nasional Belgia. Dia adalah bagian penting dari generasi emas Belgia yang mencapai hasil-hasil gemilang di turnamen besar. Di Piala Dunia 2018, dia membantu Belgia mencapai semifinal dan memenangkan medali perunggu, menjadi pencapaian tertinggi Belgia dalam sejarah turnamen tersebut. Selain itu, De Bruyne juga telah meraih berbagai penghargaan individual di level internasional, mengukir namanya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia.

Merilis Sebuah Autobiografi dan Kisah Asmara Konflik Dengan Rekan Tim Negaranya

Perjalanan hidup yang telah ditempuh oleh Kevin De Bruyne menjadi sumber inspirasi yang hangat bagi dirinya sendiri. Itu sebabnya, ia memutuskan untuk mengekspresikannya melalui sebuah autobiografi yang ia beri judul "Keep It Simple", sebagai refleksi dari keinginannya untuk menjaga segala hal tetap sederhana dan tidak terlalu rumit. 

Bersama dengan penulis asal Belanda, Raoul de Groote, De Bruyne merangkum perjalanan hidupnya dalam buku tersebut. Buku ini diterbitkan pada Oktober 2014 oleh Borgerhoff & Lamberigts, salah satu penerbit buku dan stasiun televisi populer di Belgia. Di dalamnya, De Bruyne mengulas baik aspek pribadi maupun profesionalnya sebagai seorang pemain sepak bola.

Namun, penerbitan autobiografi De Bruyne juga diwarnai oleh pengalaman pahit baginya. Pernah terjadi insiden dengan rekan setimnya, Thibaut Courtois, di mana kekasih De Bruyne memilih pergi demi kiper yang kini memperkuat Real Madrid tersebut. Meskipun merasa sulit memahami tindakan Courtois, De Bruyne tetap menjaga profesionalitas dalam hubungannya dengan rekan setimnya itu.

Kevin De Bruyne telah membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, namun ambisinya tidak berhenti di situ. Keinginan dan tekadnya untuk berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dunia bisa menjadi inspirasi positif bagi para pemain sepak bola lainnya.

Abyan Dwi Martha, Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun