Pada pembelaanya terhadap Israel, Amerika tidak saja bermain-main dengan Api, tapi berenang di sungai bensin sembari menghisap Rokok.
Rasa Bersalah...- Â karena ia telah tertancap kuat dalam Jantung sehingga jantungnya lebih dulu terbakar sebelum tubuhnya.
Rasa Bersalah...-. Bisa di ibaratkan Pisau bermata dua pada satu sisi ia bisa menjadi hal Positif. Ia bisa menjadi Motivasi untuk Refleksi dan memperbaiki diri agar tidak mengulangi kesalahan. Namun disisi lain ia bisa menjadi hal Negatif manakala si penderita merasa dirinya sebagai Orang Jahat karena diam saja ketika melihat Genosida di Gaza. Untuk itu kami nasihatkan agar mencari Distraksi/pengalihan agar tidak tertekan secara mental untuk mereka yang sering melihat adegan pembantaian di Gaza lewat Ponsel mereka.
Rasa Bersalah...- ini lah yang sekarang tertanam dan terpatri dalam banyak kepala masyarakat di dunia. Ada Gejolak di dalam dada untuk menolong orang-orang di Gaza terutama anak-anak tapi tidak tahu bagaimana cara menolongnya di saat yang sama ada rasa Marah melihat nyawa tidak lagi ada harganya. Pada kondisi yang lain ada rasa bersalah (Guilt). Yang seandainya kita tanya pada penderitanya niscaya merekapun kebingungan bagaimana menjelaskanya.
Aaron Bushnell kini telah tiada. Ia selamanya akan dikenang sebagai Martyr Palestina. Orang-orang akan terus menyebut namanya karena pengorbananya telah terbukti.
Dilihat dari sisi ini tampaknya Aaron lebih baik dari pada sebagian raja-raja/presiden-presiden Arab.
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengglorifikasi aksi Bunuh diri dengan cara apapun.
Kita akan terus memastikan bahwa Aaron tidak akan mati sia-sia pesan-pesanya akan tetap abadi.
FREE PALESTINE,FREE PALESTINE ...
Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H