Mohon tunggu...
Jong Celebes
Jong Celebes Mohon Tunggu... Administrasi - pengajar

"Tidak ada kedamaian tanpa Keadilan"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar Syariat Pemakaman ke Al Azhar Memorial Garden

21 Desember 2015   09:13 Diperbarui: 21 Desember 2015   11:10 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="salah satu views area al azhar memorial garden karawang"][/caption]Kemarin, Sabtu 19 Desember 2015 saya diajak sama teman mengunjungi sebuah tempat di Karawang, namanya Al Azhar Memorial Garden berada di Jalan Raya PERURI, Teluk Jambe Karawang Timur. Kata teman lagi, Al Azhar Memorial Garden itu tempat semacam pemakaman islami. Seperti apa sih pemakaman islami itu, masih jadi tanda tanya di benak saya. Cuma, saat Mendengar kata memorial garden, yang terbayang di benak saya sebuah komplek pemakaman elit dan mewah dan kebarat-baratan. Tapi ko, ada kata Al azhar-nya, setahu saya al Azhar itu ya …sekolah islam di Jakarta. Apakah ada hubungannya dengan Al azhar Jakarta?

Terus terang, Saya belum pernah berkunjung ke tempat ini. Hanya pernah mendengar selentingan, bayangan saya waktu itu, mungkin mirip-mirip San Diego Hill, barangkali. Namun akhirnya pertanyaan dan rasa penasaran saya terjawab saat saya tiba di lokasi melihat dan mendengar langsung penjelasan dari para pengurus.

Kami berjumlah 40 orang menggunakan satu buah bis AC. Titik kumpul kami di Dari Mc Donald Jati Asih Bekasi, kami berangkat pada pukul 11.30 dan sampai di lokasi jam 13.15. jarak dari Jakarta ke Al Azhar Memorial Garden sekitar 68 km, melalui tol cikampek ada sedikit kemacetan untung hanya sebentar. Sambil melepas kebetean, kami mendengar musik karaoke yang terpasang di bis.

Tidak terasa, akhirnya kami sampai di lokasi, kesan pertama yang saya dapatkan saat bis mulai memasuki areal Al Azhar Memorial Garden (AAMG) adalah saya seperti masuk sebuah komplek masjid. Ornamen-ornamen yang terdapat di gapura dan bangunannya indah dan bernuansa Islam seperti yang sering saya lihat di bangunan masjid.

[caption caption="salah satu bangunan yang bernuansa islami sebagai kantor marketing sekaligus tempat istirahat peziarah"]

[/caption]Di lokasi sudah ada yang menyambut kami dengan ramah, Mbak Maya Dewi, salah seorang Pengurus di AAMG, Bapak Irfan dan Bapak Noval. Kami kemudian dipersilahkan untuk sholat terlebih dahulu di masjid, tidak jauh dari pintu masuk AAMG. Setelah ishoma, kami pun masuk ke Kantor marketing yang juga diperuntukkan sebagai tempat istirahat bagi para peziarah atau pengunjung yang datang.

Di ruangan, sudah ada Mbak Maya Dewi yang telah siap menjelaskan seputar Al Azhar Memorial Garden. Kata Mbak Maya, Al azhar Memorial Garden ada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI), yayasan dimana sekolah-sekolah Al azhar juga bernaung. Dalam penjelasannya, Mbak Maya mengatakan, di sini kami adalah dakwah dalam rangka menjalankan amanah umat, menjaga kepercayaan umat dalam menerapkan syariat pemakaman dengan sebaik-baiknya. Kedua, sebagai syiar- mengajak peziarah untuk mengingat akhirat sekaligus melihat keindahan sebuah taman, mengingat kebesaran Allah SWT. Ketiga, sebagai Maslahat bagi penduduk sekitar, menciptakan lapangan kerja dan perbaikan jalan dan membangun masjid.

[caption caption="Mbak Maya Dewi memberikan penjelasan tentang AAMG ke rombongan Rindang Indonesia Foundation (RIF)"]

[/caption]Selepas Mbak Maya menjelaskan, kami bersama rombongan yang dipimpin oleh Pembina Rindang Indonesia Foundation (RIF) sekaligus sebagai Komisaris PT.JPI, Bapak Asrul Alamsyah dan Bapak Suparman, kemudian diajak keliling komplek oleh Bapak Irfan melihat dari dekat suasana pemakaman dan fasilitasnya. Dengan menggunakan bis, Kami menyusuri jalan utama yang cukup luas, jalan yang bisa dilalui tiga mobil kecil. sampai di cluster Sahliyah bis kami berhenti, kami turun jalan kaki melalui walkway track. Tidak jauh dari sana ada juga  lounge, playground, musolah. Khusus di area pemakaman terdapat walkaway atau jalan setapak. “sengaja kami buat jalan setapak agar areal kuburan tidak diinjak-injak, jadi kami melarang namun kami juga sediakan jalannya” ujar Bapak Irfan saat mendampingi kami keliling kompleks pemakaman.

[caption caption="Bapak Irfan menjelaskan tentang tujuan AAMG sebagai sarana dakwah "]

[/caption]Bapak Irfan juga menjelaskan tujuan dibangunnya AAMG ini. “kami ingin mengembalikan tata cara pemakaman ke asalnya, yang sesuai syariah di sini,” Ujarnya. Saat kami berkeliling kami tidak menemukan adanya orang-orang yang meminta-minta, pembaca talkin dan pedagang bunga, karena semua yang masuk ke area itu memang dijaga sedemikian rupa dari hal hal yang bisa mengganggu para peziarah. Sehingga para peziarah bisa dengan nyaman dan hikmat berdoa di sana. Ini yang membedakan AAMG dengan pemakaman lainnya.

Saat Bapak Irfan ditanya, apakah AAMG ini termasuk pemakaman yang mewah? “disini bukan pemakaman mewah tapi Indah, mewah dan Indah itu beda. Mewah identik dengan bangunannya, tapi Indah itu alami, layaknya sebuah Gunung, gunung Itu Indah bukan mewah…..” tegas Bapak Irfan.

Bapak Irfan menambahkan, di beberapa tempat pemakaman di Ibu Kota Jakarta, ada yang sampai menumpuk jenazah sampai ditumpuk sampai 6, ini akan menggangu kesehatan lingkungan di sekitar area pemakaman.

Ini beberapa rangkuman yang saya peroleh dari penjelasan Mbak Maya tadi;

  1. Ziarah kubur sebagai tafakur mengingat akhirat atau zikrul maut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun