Mohon tunggu...
Jong Celebes
Jong Celebes Mohon Tunggu... Administrasi - pengajar

"Tidak ada kedamaian tanpa Keadilan"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Balitbang PUPR Sekarang Punya Pintu "Ajaib"

8 Desember 2015   07:21 Diperbarui: 8 Desember 2015   08:23 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tema Nangkring kali ini 'hadirkan solusi seiring inovasi,Gedung Heritage Balitbang PUPR,Sabtu (5/12/15)"][/caption]

Wow..senang banget hari ini,  saya ketiban untung. Gara-gara ikut nongkrong di acaranya Kompasiana Nangkring ehh tiba-tiba dapat hadiah. Waktu MC Mbak Citra ngajukan sebuah Quiz, betttt,,,,instink saya langsung nyamber, dan jawabanku benar. Panitia langsung menghampiri dan minta foto copi KTP dan tanda tangan. Mmm…Hadiahnya lumayan lah. Dapat flazz prabayar dengan nominal hmmmm kasih tau nggak yaaaa ???? nggak usahlah ya,nanti pada ngiri lagi hehehe. Gimana keseruannya? Ini ceritanya……

Ini pengalaman pertama ikut Kompasiana Nangkring, bukan karena nggak pernah tau event ini, lebih karena waktunya memang nggak pernah pas sama jadwal saya. Cieeeh kayak orang penting aja jadwal-jadwal segala…iya kebenaran waktu ngobrol-ngobrol sesama kompasianer di Senayan kemarin, kompasianer Giovanni ngasih tahu kalau besok ada Kompasiana Nangkring, katanya masih ada 5 seat kosong, buru-buru saya ambil gadget lalu email ke admin kompasiana. nggak berapa lama hari itu juga saat asyik-asyik makan sate di Sate Khas Senayan, FX Sudirman, ada email masuk pemberitahuan dari admin kompasiana kalau saya bisa ikut acara besok. Wah pikiran bercabang lagi, antara ikut Nangkring atau ikut jadwal lain, nah loh bentrok lagi..dilema lagi.

Nggak sampai Salat istikharah sih, saya akhirnya memutuskan ikut Kompasiana Nangkring. Kapan lagi, dalam hati. Singkat cerita, besoknya hari Sabtu (5/12), tepat pukul 9.30 saya tiba di Gedung Heritage Lantai 1 Komplek perkantoran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Setelah registrasi di meja resepsionis yang ditungguin dua cewek, seperti itulah mestinya penerima tamu, enak dipandang. lalu pandangan saya arahkan ke seluruh sudut ruangan, mencoba mencari-cari wajah-wajah familiar. Benar aja, disana sudah duduk manis sahabat-sahabat kompasianer lainnya seperti Mas Sobari KCL dan Koko Giovanni , Mas Agung dan Mas Rahab dan beberapa wajah-wajah yang nggak asing.

Sambil nunggu peserta lain, kami disuguhi  snack dan alunan musik dari sebuah Band. Menambah suasana santai hari itu. Kita bisa berdendang ria sambil ngobrol ringan dengan yang peserta lainnya.

Acaranya seru dan rame sekali. Ada sekitar 50 kompasianer ikut acara itu. Ditambah beberapa pegawai dari PUPR dan undangan lainnya.

Tema acaranya adalah “Hadirkan Solusi Seiring Inovasi”. Acaranya di Moderator-in sama Mbak Wardah Fajri, seorang kompasianer juga. Dia tampil bak Mata Najwa, pertanyaan yang kritis dan mengena. Bisa menghidupkan suasana dan merangkum poin-poinnya.

sebelum lupa,saya mau ngasih tau kalau Acara tadi itu dalam rangka Soft launching PINTU (Pusat Informasi Terpadu) milik Balitbang Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang beralamat di Gedung Heritage JL. Pattimura No.20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Balitbang itu semacam 'otaknya' Kementerian PUPR, bahasa inteleknya ‘think tank’. Ya namanya tanki pemikir berarti disanalah semua para pakar berada, sebut saja pakar Bidang Sumber daya Air, Bidang Jalan dan Jembatan, Bidang Permukiman, Bidang sosial ekonomi dan Lingkungan. Wah banyak kan…disanalah sebuah produk dan inovasi terbaru digodok untuk diterapkan bagi kemaslahatan orang banyak. Produk-produk yang sudah dihasilkan antara lain komposter, Tungku sanira, Flood Early Warning System, Bendung Knock Down, Sumur Resapan, Ruang Henti Khusus (RHK), Jembatan Plat Orthotropik, sindila, Tambalan cepat mantab.

Tapi benar,  setelah tadi saya ikut dan dengar penjelasan dari para narasumber yang hadir, Saya akhirnya banyak tahu tentang apa saja yang sudah sedang dilakukan Balitbang PUPR. Hadir saat itu ada Kepala Balitbang Kementerian PUPR Bapak Arie Setiadi Moerwanto, Sesba Litbang Bapak Bernaldy, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Hubungan Antar Lembaga Ibu Mirna Amin, Kepala Biro Komunikasi Publik Velix Wanggai, Pemerhati Lingkungan Bapak Leonarda ibnu Said dan Kepala Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (TKDP) Kota Tangerang Selatan Bapak Dendi Priadana serta beberapa pejabat PU lainnnya.

[caption caption="keterangan Foto: Dari kiri ke kanan, Mbak Wardah Fajri, Bpk Leo, Bpk Arie Setiadi dan Bpk Dendi Priandana (foto dok: M. Sobari)"]

[/caption]

[caption caption="keterangan foto : duduk dari kiri ke kanan, Bpk Arie Setiadi, Ibu Mirna Amin dan Bpk Bernaldy"]

[/caption]

 

Salah satu yang didiskusikan diantaranya solusi penanggulangan banjir, macet dan sampah baik di Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan kota-kota satelit lainnya misalnya Tangerang. Kenapa Tangerang? Karena Kebetulan saat itu juga hadir bapak Dendi Priadana dari Tangerang dan beberapa Kompasianer berasal dari Tangerang, jadi klop lah.

Menurut Bapak Arie Setiadi, Balitbang PUPR telah menghasilkan berbagai produk inovatif yakni komposter dan Biofil. Selain itu, Dia mengajak menggalakkan kembali budaya 3R yaitu Reduce,Reuse dan Recycle. Ada satu lagi yang disorot mengenai budaya disiplin masyarakat. Untuk mengatasi permasalah negeri ini semua karena faktor ketidakdisiplinan kita dalam segala hal. Kenapa terjadi banjir karena masyarakat tidak disiplin dengan membuang sampah sembarangan. Kenapa macet karena masyarakat tidak disipilin berlalu lintas. Salah satu contohnya, disetiap lampu merah sudah terpasang Ruang Henti Khusus sepeda Motor (RHK). Jika saja semua pengendara disiplin di jalan raya maka macet paling tidak akan sedikit berkurang. “Jadi intinya disiplin,” simpul Pak Arie.

Nah, sehubungan disiplin juga Bapak Leo memberi contoh di Jepang yang begitu disiplin mengatasi permasalah kotanya. Jepang hanya butuh 10 tahun untuk mengatasi masalah banjir, macet dan sampah. Bagaimana dengan Indonesia? “bisa jadi kurang dari 10 tahun. Contohnya setiap Stasiun KA sekarang sudah tertib dan bersih, sudah tidak ada tukang asong,” pak Leo mengungkapkan.

Pak Leo juga mengajak hal yang sama untuk terus menggalakkan 3R-Reduce,Reuse dan Recycle. Reduce mengurangi produksi sampah rumah tangga kita, Reuse artinya memakai kembali limbah yang masih bisa dipakai seperti kertas dan plastik, terakhir Recycle artinya mendaur ulang kembali sampa-sampah menjadi produk yang bisa dimamfaatkan.

di Jepang, kalaupun banjir, airnya cukup bening tdk seperti di sini (Jakarta-red). Lagi-lagi kata kuncinya disiplin. Jadi,mulai sekarang mari kita sama-sama jadi duta disiplin paling tidak dilingkungan keluarga saja dulu. Menjadi teladan bagi anak-anak untuk disiplin seperti membuang sampah pada tempatnya

[caption caption="Konsep Penanganan Banjir yang disampaikan Bapak Leo"]

[/caption]

Terkait solusi, Bapak Dendi mengurai hal apa saja yang sudah dilakukannya di Tangerang Selatan dalam mengantisipasi Banjir di wilayahnya. Dia mengutarakan konsep Zero Run off artinya sistem penyerapan air secara mandiri (ditampung) tanpa mengalirkan ke luar site dalam bentuk sumur resapan dan biopori.

Nah karena tema diskusi tadi solusi seiring inovasi,  jadi kalau mau disimpulkan perbincangan tadi bahwa solusi dari masalah banjir, macet dan sampah adalah disiplin. Disamping itu,  solusi bisa diperoleh dengan terus berinovasi mencari jalan keluar. Sehubungan dengan inovasi ini juga pada akhirnya Balitbang PUPR membuka layanan informasi bagi masyarakat dan juga wadah komunikasi jarak jauh bagi internal PUPR sendiri.

Masyarakat bisa datang langsung ke Pusat Informasi Terpadu atau melalui sambungan telpon atau video call. Masyarakat bisa menanyakan segala hal tenrkait teknologi terapan ke balitbang. Unutk keterangan lainnya seputar Balitbang dapat di lihat website PUPR, http://litbang.pu.go.id/ .

Untuk layanan PINTU, kita bisa juga dialog interaktif melalui video call ke operator yang bertugas atau bisa juga telpon ke (021) 7392262. Segala pertanyaan dan keluhan masyarakat akan diteruskan ke pejabat terkait untuk menjawab segala permasalahan sehar-hari tentang teknologi dan masalah infrastruktur lingkungan. Teknologi tatap muka ini yang dulu hanya sebatas imipian, dengan perkembangan Teknologi segalanya mungkin. Teknologi mendekatkan Jarak dan memangkas biaya.

Layanan ini termasuk ‘ajaib’, karena bisa memangkas biaya dan tenaga. Bayangkan kalau Pejabat PU di daerah setiap ada briefing harus datang ke Jakarta bermacet-macet ria atau misalnya masyarakat kalau mau bertanya mesti ke Kantor PUPR, sangat kurang efektif dan tidak efisien. Itulah sebabnya Balitbang PUPR berinovasi membuka layanan PINTU ini. wujud nyata tagline ‘Hadirkan Solusi seiring Inovasi’.

[caption caption="Bapak Arie berada di Ruang Pusat Informasi Terpadu (PINTU) ,persiapan video call (foto dok: M Sobari)"]

[/caption]

[caption caption="Bapak Bernaldy (pegang Mik) sedang berdialog interaktif dengan pegawai Puslitbang Bandung (www.pu.go.id)"]

[/caption]

Sebelum acara ditutup, dan setelah sesi tanya jawab dengan Para Blogger yang berada di lokasi juga dengan Blogger yang ada di Surabaya melalui video call, kami diajak untuk melihat dialog interaktif melalui layanan PINTU antara Bapak Arie dengan pegawai Puslitbang di Bandung. semua layanan PINTU berjalan lancar dan keseluruhan acara pun berjalan sukses. Para Blogger pun wajahnya terlihat sumringah sebab jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, itu pertanda waktunya madyang (makan-red, pinjam istilahnya mas Rahab, kompasianer penggemar kuliner-KPK). Sukses untuk Balitbang  PUPR!!!terus hadirkan Solusi seiring Inovasi untuk masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun