Mohon tunggu...
Ramdhan hunowu
Ramdhan hunowu Mohon Tunggu... Editor - Penulis

Penulis aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Upacara Perkawinan Masyarakat Desa Panilan Jaya, Kecamatan Tiloan di Kabupaten Buol

30 Oktober 2024   18:36 Diperbarui: 30 Oktober 2024   18:48 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi adat pernikahan sumber gambar IDN Times.com

Malam paci adalah malam sebelum hari pernikahan di mana kedua mempelai melakukan ritual khusus untuk memohon restu kepada Tuhan dan leluhur mereka. Ritual ini biasanya melibatkan doa-doa serta penyampaian harapan agar pernikahan mereka diberkahi dan dilindungidarisegala rintangan.Dalam malam paci ini, biasanya ada beberapa tradisi lain seperti pembacaan puisi atau lagu- lagutradisionalyang menggambarkan cinta dan harapan masa depan pasangan. Momen ini menjadi sangat emosional bagi kedua mempelai karena mereka menyadari bahwa mereka akan memasuki fase baru dalam kehidupan mereka sebagai pasangan suami istri.

Adat Pernikahan sumber gambar Tribunnews.com
Adat Pernikahan sumber gambar Tribunnews.com

Ijab kabul merupakan puncak dari seluruh rangkaian acara pernikahan. Dalam prosesi ini, kedua mempelai mengucapkan janji suci di hadapan penghulu dan saksi-saksi dari kedua belah pihak. Ijab kabul adalah momen sakral yang menandakan bahwa mereka itu sudah sah jadi suami istri menurut hukum agama dan adat.Penghulu biasanya akan memimpin prosesi dengan mengajukan pertanyaan kepada kedua mempelai mengenai kesediaan mereka untuk saling mencintai dan menghormati satu sama lain sepanjang hidup mereka. Setelah itu, kedua mempelai mengucapkan ijab kabul dengan suara lantang sehingga seluruh hadirin dapat mendengarnya.

Setelah ijab kabul selesai dilaksanakan, mempelai wanita akan diantar ke rumah suami dengan arak-arakan oleh keluarga dan kerabat dekat sebagai bentuk perayaan atas penyatuan dua keluarga. Proses ini dikenal dengan istilah "mopoyayom," di mana rombongan akan berjalan menuju rumah laki-laki sambil disertai dengan berbagai alat musik tradisional seperti gendang atau gong.Selama perjalanan menuju rumah suami, rombongan sering kali berhenti untuk melakukan beberapa ritual kecil seperti menaburkan beras kunir atau garamsebagaisimbol keberuntungan dan kesejahteraan bagi pasangan baru tersebut. Kedatangan mempelai wanita ke rumah suami disambut dengan suka cita oleh keluarga besar laki- laki yang telah menunggu kedatangannya.

Upacara perkawinan di Desa

Panilan Jaya bukan hanya sekadar ritual; ia membawa makna sosial yang dalam bagi masyarakat setempat. Salah satu makna utama dari upacara ini adalah penguatan hubungan antar keluarga. Melalui proses lamaran hingga ijab kabul, hubungan antar dua keluarga diperkuat sehingga tercipta jaringan sosial yang lebih luas.Selain itu, upacara perkawinan juga mencerminkan nila moral yang di sembah masyarakat nya setempat. Dalam tradisi Buol, pernikahan dianggap sebagai ikatan suci yang harus dijaga sepenuh tanggung jawab mereka. Oleh karena itu, setiap individu diharapkan dapat menjalankan perannya sebagai suami atau istri dengan baik demi kesejahteraan bersama.

Adat pernikahan sumber gambar detik.com
Adat pernikahan sumber gambar detik.com

 banyak tradisi adat mengalami perubahan atau bahkan terancam punah. Masyarakat Desa Panilan Jaya menghadapi tantangan untuk mempertahankan nilai tradisional tetap di buka diri terhadap perubahan positif yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.Beberapa generasi muda mungkin merasa bahwa beberapa aspek dari tradisi perkawinan terlalu rumit atau tidak relevan lagi dengan kehidupan modern saat itu . Oleh karena itu, penting untuk masyarakat menemukan keseimbangan antara menjaga tradisi dan beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan identitas budaya mereka.

Upacara perkawinan orang Desa Panilan Jaya diKecamatan Tiloan Kabupaten Buol adalah cerminan dari kekayaan budaya lokal yang sarat dengan makna sosial dan spiritual. Setiap tahapan dalam proses perkawinan mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan serta tanggung jawab sosial sebagai pasangan suami istri.Dengan memahami setiap tahapan dalam upacara perkawinan ini, kita tidak hanya menghargai warisan budaya tetapi juga memperkuat rasa saling menghormati antar sesama manusia dalam konteks kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Upacara perkawinan merupakan momen penting bagi individu maupun komunitas untuk merayakan cinta serta komitmen dalam membangun kehidupan bersama.

Melalui pelestarian tradisi ini,masyarakat Desa Panilan Jaya tidak hanya menjaga identitas budaya mereka tetapi juga mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang agar tetap dapat hidup berdampingan dalam harmoni meskipun dunia terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun