Mohon tunggu...
Abu Qasim Rahmadi
Abu Qasim Rahmadi Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

"Dan apabila sampai waktunya nanti, aku mati. biarkan sajak-ku tetap abadi."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin

21 Juni 2019   22:04 Diperbarui: 21 Juni 2019   22:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin yang datang lagi menusuk,
Ditertawakannya pecahan kaca berhamburan.

dan aku melihat,
Ditiupkan debu besertanya,
Menjelma jadi dan menghinggap dalam diri.

Berhembus Aku dalam nafasMu,
Menjadi satu padu,
bak selaksar dilangit bercumbu.

Tambah lagi,
Waktu makin melarut,
Dibawanya aku dalam hening,
Mencekik, lalu menghilang dalam terang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun